Ketua DPRD DKI: Saya tidak Kenal Tim Sinkronisasi

KETUA DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mengaku tidak mengenal tim sinkronisasi bentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pernyataan itu diungkapkan Prasetyo saat ditanya soal kemungkinan partisipasi tim sinkronisasi dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

Pasalnya, tim sinkronisasi bersama Pemprov DKI sudah membahas soal Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2018. KUA-PPAS disusun berdasarkan RKPD tersebut.

"Saya enggak mengenal tim sinkronisasi," tegas Pras, sapaan akrab Prasetyo, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (30/5).

Pras menjelaskan, waktu Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menggantikan kepemimpinan Fauzi Bowo pada 2012, keduanya tidak mengutak-atik pembahasan anggaran yang seharusnya masih menjadi kewenangan Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo.

"Pak Jokowi, Pak Ahok enggak pernah mengutip-ngutip masalah APBD Perubahan, silakan. Begitu juga sebaliknya RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah), kebetulan saya mendampingi beliau sebagai tim. Saya enggak otak-atik," ungkap politikus PDI Perjuangan itu.

Setelah dilantik pada November 2012, baru Jokowi dan Ahok merealisasikan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Tak seperti Anies-Sandi yang dinilai Pras terburu-buru merealisasikan program-programnya.

"Kenapa sih harus terburu-buru, tenang lah, kalau programnya baik pasti kami support. Enggak usah kayak orang ketakutan visi-misinya enggak bisa diwujudkan, pasti bisa," tegas Pras.

Ia merasa dirinya sudah berusaha menjadi Ketua DPRD DKI yang paling objektif sejauh ini. Sehingga ia meminta Anies-Sandi tidak perlu risau soal realisasi janji-janji kampanye mereka.

Pras belum memastikan program Anies-Sandi yang sudah disinkronkan dalam RKPD 2018 bakal bisa diwujudkan.

"Kan tergantung saya, saya kan yang ketok palu," ujar Pras. (MTVN/OL-2)