PGI : Pemerintah Jangan Kompromi dengan Radikalisme dan Terorisme

Indriyani Astuti
25/5/2017 16:08
PGI : Pemerintah Jangan Kompromi dengan Radikalisme dan Terorisme
(Ist)

LEDAKAN yang diduga berasal dari bom yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta pada Rabu (24/5) malam menambah panjang daftar teror bom yang dilakukan menjelang perayaan hari raya keagamaan. Peristiwa itu terjadi di malam ketika umat Kristen sedang mempersiapkan diri merayakan Kenaikan Kristus ke Sorga yang jatuh pada Kamis, 25 Mei 2017. Juga menjelang umat Islam memasuki bulan suci Ramadan.

Menurut Kepala Humas Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow kejadian menjelang hari suci keagamaan ini adalah sebuah ironi. Sebab, ketika umat beragama sedang mendamaikan dan menyucikan hati menyambut hari suci keagamaannya, pada saat yang sama juga, ada orang yang anti damai dan menyebar ketakutan di masyarakat.

PGI, ujar dia, menyampaikan dukacita mendalam kepada para korban. Kiranya Tuhan memberi kekuatan bagi segenap keluarga yang ditinggalkan dalam menghadapi masa-masa sulit ini.

PGI menilai bahwa pelaku teror adalah mereka yang anti Pancasila. "Pelakunya pasti adalah mereka yang mengharapkan bahwa negeri ini tak boleh damai di bawah ideologi Pancasila. Salah satu tujuannya adalah perpecahan dan disintegrasi bangsa. Karena itu, PGI meminta agar pemerintah menanganinya dengan sungguh-sungguh. Tak boleh ada kompromi terhadap pelaku teror bom ini," kata Jeirry.

Selain itu, PGI juga mendorong agar pemerintah lebih menggiatkan program deradikalisasi kepada seluruh masyarakat, tidak hanya kepada aparat kepolisian. Agar masyarakat bisa lebih aktif terlibat dalam melawan radikalisme dan terorisme.

"Kepada pemerintah dan aparat kepolisian kami minta untuk mengusut tuntas musibah ini, dan dengan segala kewenangan yang dimiliki mengembalikan rasa aman dan tenteram masyarakat. Kami juga menghimbau pemerintah untuk sedia dan mampu menindak segala bentuk ujaran kebencian dan penistaan terhadap nilai-nilai dan simbol-simbol negara, karena hal-hal sedemikianlah yang --antara lain-- menjadi pintu masuk bagi paham dan aksi radikalisme dewasa ini," tambahnya.

Di samping itu, PGI menghimbau seluruh elemen bangsa untuk tetap bersatu padu dan tidak takut dalam menghadapi segala bentuk ancaman teror bom yang ada. PGI juga menghimbau agar masyarakat, khususnya umat Kristen, tetap tenang dan jangan terprovokasi. Kita serahkan semuanya kepada pihak yang berwajib. Bersihkan diri dan damaikan hati dalam merayakan hari suci keagamaan.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya