Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TUNTUTAN untuk lebih peka dan peduli terhadap setiap detik perkembangan zaman menjadi salah satu upaya meningkatkan kontribusi perempuan bagi bangsa Indonesia.
Hal itu menjadi pesan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang dibacakan oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dalam Peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan Paguyuban Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (18/12).
Bertema Perempuan Four Point O (4.0), Menteri Siti memaparkan peran perempuan yang sangat besar baik sebagai pribadi, istri, ibu, maupun warga negara dengan kewajiban mendidik generasi penerus. Perempuan Indonesia juga harus dapat mengambil bagian dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Kepekaan dan kepedulian terhadap sesama berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong dalam kegiatan positif harus terus dipertahankan dan digelorakan sebagai bagian dari rutinitas kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dimulai dari Keluarga, Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), sampai komunitas organisasi yang lebih besar lagi, termasuk dalam birokrasi pemerintahan," ujar Menteri Siti masih membacakan sambutan Ibu Iriana.
Hal lain yang harus menjadi fokus kepedulian kaum perempuan adalah tentang kondisi alam Indonesia yang mulai rusak dan tandus, sehingga menjadi penyebab gejala pemanasan global.
Harapannya, seluruh perempuan Indonesia bisa menjadi agen-agen penghijauan alam di lingkungan masing-masing dan ikut melestarikan alam Indonesia sebagai warisan anak cucu generasi penerus bangsa.
"Ibu-ibu, Perempuan Indonesia, harus memberikan pemahaman kepada anak-anak terkait pentingnya menjaga lingkungan. Kita bisa memulai dengan memberikan contoh, misalnya menanam pohon di lingkungan sekitar," tuturnya.
Berada dalam era digitalisasi atau era Four Point O (4.0) yang serba canggih, memberikan peluang bagi seluruh perempuan Indonesia untuk lebih mudah berkontribusi bagi kemajuan bangsa melalui akses internet, media sosial, smartphone serta jaringan multimedia lainnya. Namun, penggunaannya harus tetap bijak, khususnya untuk hal-hal yang positif, edukatif dan bersifat membangun.
Menteri Siti juga menjelaskan kaitan perempuan dengan era digital 4.0, yakni konektivitas menjadi penting. Pemahaman dari suatu permasalahan sangat penting, agar mendapat solusi dan kemudian dikampanyekan dengan dukungan pengetahuan serta kebijakan pemerintah.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarno Putri. Dalam pidatonya, Dia bercerita tentang perjuangan sang ibu, Fatmawati, yang terkenal dengan perannya menjahit bendera Indonesia.
"Dahulu pada masa penjajahan Jepang, sangat sulit sekali mencari kain berwarna merah, kalau ketahuan bisa ditangkap," cerita Ibu Mega.
Dari cerita itu, Megawati berpesan kepada semua perempuan untuk percaya diri dan tidak takut. Pun perempuan Indonesia harus berani menyampaikan aspirasi yang sesuai dengan logika rasionalnya.
Pada peringatan Hari Ibu kali ini, panitia juga menyelenggarakan talkshow yang menghadirkan menteri-menteri perempuan dari Kabinet Kerja. Menteri yang hadir adalah Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.(RO/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved