Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pencegahan, Faktor Utama Keberhasilan Penanganan Karhutla

Micom
15/12/2018 08:15
Pencegahan, Faktor Utama Keberhasilan Penanganan Karhutla
(ANTARA)

PENANGANAN kebakaran hutan dan lahan di Indonesia menjadi salah satu agenda dalam talkshow yang diselenggarakan Paviliun Indonesia pada COP 24 UNFCCC di Katowice, Polandia, Senin (10/12). Talkshow dengan tema Development of Forest and Land Fire Prevention in Indonesia ini menghadirkan tiga narsumber, yakni Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Asisten Deputi Tata Kelola Kehutanan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, dan Direktur Sustainability and Stakeholder Engagement Asia Pulp and Paper.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B Panjaitan menekankan pentingnya upaya pencegahan dalam pengendalian kebakaran hutan (karhutla). Kebakaran di lahan gambut merupakan penghasil emisi terbesar dari sektor kehutanan di Indonesia, sehingga perlu komitmen bersama untuk mengedepankan upaya pencegahan terutama di lahan gambut.

“Pencegahan menjadi faktor utama yang sangat menentukan keberhasilan pengendalian karhutla. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada Rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla setiap awal tahun sejak tahun 2016,” kata Raffles.

Meski menjadi yang utama, upaya pencegahan masih dihadapkan pada beberapa tantangan, di antaranya masih dianggap kurang strategis dalam perencanaan pembangunan level pemerintah dibandingkan kegiatan pemadaman. Pun, kesadaran masyarakat dan stakeholder untuk berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan karhutla masih minim.

"Guna memaksimalkan keterlibatan masyarakat dan stakeholder dalam pencegahan karhutla, diberlakukan lima upaya penting, yakni pemberian insentif dan disinsentif ekonomi, penegakan hukum, penguatan respon awal karhutla, penguatan kapasitas masyarakat lokal, dan pengembangan infrastruktur," tuturnya.

Hal senada disampaikan Asisten Deputi Tata Kelola Kehutanan Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Prabianto Mukti Wibowo. Dalam paparannya, Prabianto menyampaikan upaya pencegahan harus melalui pendekatan kepada masyarakat tidak sekadar menjadi pembicaraan tingkat nasional ataupun provinsi.

Sementara Direktur Sustainability and Stakeholder Engagement, Asia Pulp and Paper (APP) Elim Sritaba menyerukan agar pencegahan karhutla tercatat sebagai prioritas semua perusahaan pemegang ijin konsesi.

“Upaya pencegahan dan juga pengendalian kebakaran hutan dan lahan di areal konsesi APP telah dipantau melalui sistem monitoring room dari headquarter sampai dengan tingkat lapangan,” papar Elim.

Elim menambahkan melalui sistem pengawasan tersebut memungkinkan semua level pengambil keputusan memantau kondisi di lapangan dan dapat segera mengambil keputusan tepat apabila terjadi kebakaran di areal konsesinya.

Pada areal konsesi APP juga telah dipasang kamera thermal dan CCTV terutama pada areal yang berpotensi tinggi atau rawan kebakaran. Sehingga kejadian kebakaran hutan dan lahan langsung terpantau dan dapat ditangani dengan cepat.

Talkshow yang berlangsung di Paviliun Indonesia itu dihadiri pengunjung dari berbagai negara delegasi. Ini merupakan salah satu wadah bagi Indonesia dalam memberikan informasi kepada dunia internasional tentang upaya Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim di luar jalur negosiasi meja perundingan pada COP ke 24 UNFCCC.(RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya