Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KONSUMSI air putih yang cukup tidak hanya penting untuk orang dewasa, melainkan juga untuk si kecil. Untuk anak-anak, nyatanya tidak hanya penting untuk dijaga kecukupan hidrasinya melainkan juga dilatih mandiri minum sejak kecil, dengan menggunakan gelas.
Dokter Spesialis Anak, dr. Hans Natanael, Sp.A. mengatakan anak perlu dilatih untuk minum sejak dini. "Kebutuhan cairan atau hidrasi sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang dapat dipenuhi melalui minum," ucap dr Hans, di Instagram pribadinya @drhans_spesialisanak, Rabu (31/7).
Baca juga : MPASI Buatan Sendiri Dipastikan Lebih Baik Dibandingkan yang Dijual di Pinggir Jalan
"American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar orangtua mulai mengajarkan bayi menggunakan gelas ketika mereka mulai mengonsumsi makanan padat/ MPASI, yakni saat usia 6 bulan," lanjutnya.
Baca juga : Bahaya Pemberian Pisang kepada Bayi di Bawah 6 Bulan
Beberapa manfaat anak belajar minum sendiri, lanjutnya, ialah anak bisa lebih mandiri. "(Lalu) Melatih oral motor skills, kekuatan otot wajah dan tangan, serta meningkatkan kepercayaan diri," papar dr Hans.
Untuk memulainya, si kecil perlu training cup untuk membantu tahapan belajar minum anak. Gelas ini biasanya dicirikan dengan memiliki pegangan di kanan dan kiri. "Pilih yang aman digunakan, BPA free, anti tumpah dan ukurannya sesuai dengan kebutuhan anak," ucap dr Hans.
Lebih lanjut, dr Hans mengatakan jika terlambat mengenalkan proses belajar minum pada anak dapat mengakibatkan masalah kesehatan mulut, keterlambatan motorik, kesulitan mengunyah, dan anak menjadi tidak mandiri. (M-1)
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) diminta membuat aturan yang fair tentang bahaya Bisfenol A (BPA) di galon air sekali pakai berbahan PET (polietilen tereftalat).
Pelabelan BPA merupakanĀ langkah nyata pemerintah dalam melindungi kesehatan konsumen dari risiko BPA yang memiliki efek negatif pada kesehatan publik.
Aturan anyar BPOM tersebut sejalan dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang bertujuan melindungi hak-hak konsumen, termasuk hak untuk mendapatkan informasi yang benar.
TERNYATA terdapat senyawa lain di air minum dalam kemasan (AMDK) bernama bromat yang disebut jauh lebih berbahaya dari BPA.
Menurut data terbaru, setiap 36 kelahiran terdapat satu anak yang lahir autis. Dan BPA itu sangat berperan besar sebagai penyebabnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved