Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
VARISES terjadi karena pembuluh darah membengkak atau melebar akibat penumpukan darah di pembuluh vena. Meski tidak menimbulkan gejala, bagi sebagian orang varises ini dapat menimbulkan rasa nyeri, sensasi seperti tertarik, terbakar, atau bahkan bengkak pada tungkai kaki.
"Ini disebabkan terbentuknya bekuan darah pada vena karena aliran darah melamban pada vena yang mengalami varises. Pada kasus yang lebih berat, dapat terjadi perubahan warna kulit seperti ruam yang gatal, kulit menjadi lebih hitam dan lebih tebal," terang dokter Wirya A Graha, spesialis bedah toraks dan kardiovaskuler dari Rumah Sakit Bethsaida.
Wirya menjelaskan vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Kerja vena pada kedua tungkai dibantu otot betis yang menekan vena dan mendorong darah kembali ke jantung melawan gaya gravitasi.
Baca juga : Ini Penyebab Varises Banyak Dialami Perempuan
"Pada beberapa orang, peregangan vena-vena yang berada di dekat permukaan kulit (vena superfisial) dan kegagalan katup menutup dengan sempurna memungkinkan darah mengalir di kedua arah (ke arah jantung dan menjauhi jantung)," urai Wirya.
Aliran darah menjauhi jantung ini disebut reflux vena dan bisa menyebabkan pembuluh darah bengkok/membelit dan melebar/menonjol atau disebut varises.
Menurut dokter Wirya, orang yang berisiko mengalami varises ialah lansia, karena dinding pembuluh darah semakin lemah seiring bertambahnya usia, menyebabkan elastisitasnya berkurang sehingga pembuluh darah mudah membesar.
Baca juga : IVUS Bantu Tangani Penyakit Jantung Koroner Lebih Akurat
Varises juga rentan dialami orang dengan obesitas, ibu hamil, dan orang yang memiliki kebiasaan berdiri atau duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Alat diagnosis yang digunakan untuk mendeteksi varises ialah pemeriksaan USG vaskular. Untuk penanganannya, terapi varises dilakukan dengan pemakaian stoking ataupun laser ablasi (endovenous laser ablation/EVLA).
"Stoking dipakai sepanjang hari sehingga mengontrol bengkak pada tungkai, tetapi stoking ini tidak dapat menghilangkan varises. Hal lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala bengkak ialah elevasi tungkai/memosisikan tungkai sejajar dengan jantung," jelas dokter Wirya.
Sedangkan, terapi laser ablasi dilakukan dengan menggunakan sinar laser yang dikonversi menjadi energi panas dan dapat menyebabkan penutupan dari vena sehingga pelebaran vena bisa hilang.
Varises, kata dokter Wirya, dapat dicegah dengan rutin berolahraga dan makan makanan yang bergizi sehingga faktor risiko varises yaitu obesitas dapat dihindari. (H-2)
Merawat kesehatan dan kecantikan kulit kaki merupakan bagian penting dari rutinitas perawatan diri. Ini enam foot scrub yang direkomendasikan.
Perlu diingat bahwa kaki yang sehat dan bersih dapat memberikan kesan yang besar dalam penampilan keseluruhan.
Varises terjadi karena aliran balik darah untuk kembali ke jantung tidak terpompa dengan baik, tidak seperti ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
Paparan sinar ultraviolet (UV) matahari dapat menyebabkan kulit menjadi kecokelatan, terutama pada area punggung kaki.
Jemaah haji bisa mengalami masalah kesehatan kaki apabila tidak memakai alas kaki dalam waktu lama saat cuaca panas.
Meski termasuk olahraga yang mudah dan simpel, lari membutuhkan persiapan khusus. Apalagi jika hendak ikut lomba.
Aneurisma otak merupakan kelainan pembuluh darah yang bisa menyebabkan strok. Operasi clipping menjadi salah satu metode untuk mengatasinya.
Sebagai pembuluh darah terbesar dan membawa aliran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh, fungsi aorta bisa dikatakan krusial bagi tubuh.
KEHADIRAN stetoskop di dunia telah ada selama hampir 200 tahun dan masih dikalungkan di leher setiap dokter atau dimasukkan ke dalam saku jas lab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved