Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ANGKA kejadian dan risiko alergi, terutama yang disebabkan oleh tidak cocok protein susu sapi, masih sering dialami oleh anak-anak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa prevalensi alergi protein susu sapi pada anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia berkisar antara 2% hingga 7,5% atau sekitar lebih dari 1,6 juta anak di Indonesia yang beresiko mengalami alergi susu sapi.
Kondisi alergi tersebut penting untuk menjadi perhatian serius bagi orang tua, karena jika tidak ditangani dengan tepat dapat berpotensi menghambat tumbuh kembang optimal anak. Penelitian menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak dengan alergi susu sapi berisiko mengalami gangguan pertumbuhan, apabila tidak ditangani dengan baik .
Dr. dr. Zahrah Hikmah, Sp.A(K) sebagai Dokter Anak Spesialis Konsultan Alergi & Imunologi mengatakan alergi protein susu sapi terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi tidak normal terhadap protein susu sapi sehingga dapat menimbulkan beberapa gejala termasuk pada saluran cerna yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting dalam susu sapi.
Baca juga : Protein Soya Dukung Tumbuh Kembang Optimal Anak yang Alergi Susu Sapi
"Kondisi ini perlu menjadi perhatian karena susu termasuk salah satu sumber protein yang dibutuhkan anak untuk dukung tumbuh kembang optimal, termasuk dalam pencegahan stunting. Oleh karena itu, peran orang tua khususnya Ibu sangat penting untuk mencegah dan menangani kondisi alergi, termasuk pemberian nutrisi yang tepat,” kata Zahrah.
Risiko alergi yang masih sering terjadi ternyata belum diikuti dengan pemahaman serta penanganan alergi yang tepat dari orangtua. “Selama ini masih banyak orang tua yang belum memahami cara mengenali gejala alergi susu sapi yang tepat. Banyak pula yang menyepelekan kondisi ini, sehingga tidak langsung berkonsultasi ke dokter, tetapi mencoba mengambil solusi sendiri, dan bahkan tetap memberikan susu sapi untuk anaknya meskipun sudah timbul gejala," tuturnya.
Untuk itulah, lanjutnya, dibutuhkan edukasi mengenai alergi secara komprehensif yang senantiasa diperbaharui serta mudah dipahami dan dari sumber yang terpercaya, sehingga orang tua dapat mengenali gejala alergi dan segera mengkonsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosa dan penangan yang tepat.
Baca juga : Amankah Susu Kambing untuk Bayi?
"Selain itu, akan lebih baik juga jika para Bunda bisa mendapatkan edukasi kapan saja dari sumber terpercaya, sehingga bisa dengan cepat mengenali kondisi anak yang mengalami alergi,” ujar dr. Zahrah.
Mengingat pentingnya platform edukasi tervalidasi medis untuk memberikan pemahaman dalam mengenali serta menangani kondisi tidak cocok susu sapi perlu dilakukan kepada orang tua, dalam rangka memperingati Pekan Alergi Sedunia, SGM Eksplor Isopro Soy bersama dengan layanan kesehatan digital HelloSehat meluncurkan platform edukasi digital “Soya Generasi Maju” yang dapat diakses melalui https://hellosehat.com/festival-soya-2024/.
Platform ini merupakan website pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menyediakan informasi lengkap dan tervalidasi dan layanan tanya jawab berbasis AI pertama dengan sumber yang telah tervalidasi oleh ahli seputar kondisi tidak cocok susu sapi yang mungkin dialami anak agar para Bunda lebih mengenali berbagai gejala, dan penanganannya.
"Platform ini merupakan salah satu komitmen kami untuk mendukung edukasi dan memberikan layanan tanya jawab berbasis AI pertama dengan sumber yang telah tervalidasi oleh expert sebagai sumber terpercaya bagi para Bunda di Indonesia agar dapat memastikan semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh optimal dan menjadi generasi maju, termasuk mereka yang tidak cocok susu sapi,” jelas Brand Manager SGM Eksplor Isopro Soy Claresta Constantine.
Platform edukasi ini dapat dijadikan oleh orang tua sebagai panduan lengkap dan tervalidasi seputar si Kecil yang tidak cocok susu sapi, dimana orang tua dapat melakukan sesi tanya jawab berbasis AI pertama dengan sumber yang telah tervalidasi oleh ahli dan mengakses berbagai konten edukasi yang selalu diperbaharui secara berkala. (H-2)
Konsumsi susu sapi memang sudah menjadi bagian dari menu harian banyak orang. Tapi tidak dipungkiri ada banyak orang yang tidak bisa mengkonsumsi nya diakibatkan berbagai hal.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Budi Setiabudiawan mengungkapkan bahwa prevalensi anak Indonesia yang mengalami alergi susu sapi (ASS) mencapai 0,5 hingga 7,5 persen.
Alergi susu sapi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang dimiliki anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi.
DOKTER spesialis anak menyampaikan bahwa anak yang telah didiagnosis alergi susu sapi tidak boleh diberi susu kambing maupun produk turunannya.
KASUS alergi susu sapi (ASS) pada anak sangat penting untuk menjadi perhatian bagi orangtua. ASS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protei
Program Makan Bergizi Gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto diharapkan bisa meningkatkan konsumsi protein anak di Indonesia.
Protein merupakan sumber asam amino. Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki fungsi vital bagi tubuh, antara lain membantu proses pemulihan otot.
Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mencerna laktosa, yaitu gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya, karena kekurangan enzim laktase.
Memberikan makanan sehat kepada anak adalah salah satu hal terpenting ya
Berikut daftar makanan yang mengandung protein yang tinggi.
Banyak orang yang belum tahu bahwa otot kita dapat terus bertumbuh. Dan pertumbuhan otot itu salah satu yang memengaruhinya yaitu waktu tidur seseorang dalam semalam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved