Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
EKSIM (dermatitis atopik) adalah penyakit kulit kronis yang ditandai dengan kulit kering, gatal, dan meradang. Penyakit ini tidak menular dan sering menyerang bayi serta anak-anak. Namun, eksim juga dapat dialami oleh orang dewasa, bahkan baru muncul saat dewasa.
Gejalanya dapat bervariasi pada setiap orang. Pada bayi, ruam biasanya muncul di wajah, terutama di pipi. Pada anak-anak, ruam umumnya muncul di lipatan kulit, seperti di siku, lutut, dan pergelangan tangan. Pada orang dewasa, ruam dapat muncul di mana saja.
Salah satu metode pengobatannya ialah menggunakan obat oles golongan kortikosteroid. Namun, saat ini sebagian masyarakat mengalami fobia kortikosteroid topikal (obat oles), yang juga dikenal sebagai fobia steroid atau kortikofobia
Baca juga : Apakah Berendam di Kolam Renang Dihitung Sebagai Mandi?
“Fobia steroid merupakan perasaan dan keyakinan negatif yang berkaitan dengan penggunaan kortikosteroid topikal oleh pasien dan pengasuh (caregiver, misal orang tua pasien anak). Fobia steroid juga digambarkan sebagai kekhawatiran dan kecemasan dalam penggunaan kortikosteroid topikal,” terang dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika dr. Srie Prihianti Gondokaryono, Sp.DVE, pada peluncuran buku Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024, di Jakarta, Sabtu (15/6/2024).
Ia menjelaskan, fobia steroid terjadi antara lain karena informasi yang salah dari sumber nonmedis, misalnya informasi keliru dari media sosial. Penyebab lainnya ialah kurangnya edukasi dan ketakutan akan efek samping. “Ketakutan akan efek samping ini tidak hanya berkontribusi pada fobia steroid, tetapi juga pada ketidakpatuhan pengobatan,” imbuh dr. Srie.
Sejatinya, lanjut dia, peran kortikosteroid dalam pengobatan eksim sangatlah penting. Terlebih untuk mengatasi eksim yang sedang dalam fase flare atau kambuh tiba-tiba dengan gejala berat, kortikosteriod diperlukan guna meredakan peradangan. Namun memang, penggunaan obat kortikosteroid harus dibawah pengawasan dokter.
Baca juga : Ruam Kulit Pada Orang Dewasa, Kenali Penyebab, Jenis dan Penanganannya
“Agar aman dan efektif, dokter akan menentukan jenis dan dosis obat kortikosteroid berdasarkan sejumlah pertimbangan, seperti usia pasien, lokasi eksim, dan seberapa luas eksimnya,” papar dr. Srie.
Penggunaan obat kortikosteroid tanpa resep/pengawasan dokter berpotensi menimbulkan efek samping. “Inilah yang kadang terjadi di masyarakat. Lalu, kejadian efek samping yang tersiar di masyarakat tersebut turut memicu fobia steroid,” kata dr. Srie.
Pada kesempatan tersebut, Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI), Kelompok Studi Imunodermatologi dan Dermatosis Akibat Kerja (KSIDAK), dan Unit Kelompok Kerja Alergi Imunologi IDAI bekerja sama dengan Menarini Indonesia meluncurkan buku panduan terbaru, Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024, sebagai komitmen KSDAI untuk memberikan edukasi kepada dokter kulit dan dokter umum dalam memberikan pelayanan terbaik pada pasien eksim.
Baca juga : 15 Pesan Semangat untuk Peringati Hari Kanker Anak Sedunia
“Buku ini merupakan panduan terkini dan terlengkap bagi dokter dalam memahami, mendiagnosis, dan tata laksana dermatitis atopik (eksim) pada anak dan dewasa di Indonesia. Pada panduan terbaru ini telah ditambahkan uraian mulai dari patogenesis, diagnosis, hingga tata laksana,” terang dr. Srie yang juga Ketua KSDAI.
Panduan terbaru ini merekomendasikan penggunaan pelembap yang teratur sebagai terapi dasar pada dermatitis atopik untuk menjaga fungsi pertahanan kulit dan mengurangi kekambuhan. Termasuk di dalamnya penggunaan pelembap dengan kandungan furfuryl palmitate sebagai antioksidan dan antiradang.
Sementara itu, Direktur Menarini Indonesia, Teguh Pramono, menyatakan peluncuran buku tersebut diharapkan dapat membantu dokter dan tenaga medis lain dalam memberikan edukasi dan pengobatan terbaik bagi pasien eksim dan orang tua/caregiver.
“Menarini Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan, menciptakan produk inovatif di bidang dermatologi. Kami juga akan terus mendukung dan bekerja sama dengan asosiasi di bidang dermatologi untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup pasien dermatitis atopik di Indonesia,” pungkas Teguh. (B-1)
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gesekan berlebihan, kelembapan terperangkap di bawah popok
Masalah gatal di area kewanitaan bisa menjadi sangat mengganggu bagi perempuan. Meskipun antiseptik dapat digunakan sebagai pencegahan awal terhadap gatal.
Gatal di area privat tersebut tidak bisa disepelekan karena bisa jadi disebabkan oleh inflamasi, peradangan, hingga infeksi serius.
"Usia produktif mengharuskan mereka melakukan aktivitas yang tinggi di luar, belum lagi yang hobinya lari, bersepeda, keringat jadi lebih banyak."
Gejala diabetes lainnya adalah mudah terjadi infeksi tubuh, misalnya infeksi di kemaluan dan infeksi paru.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Kebotakan merupakan masalah yang dapat dialami oleh pria dan wanita, dan penting untuk mengetahui cara-cara meminimalkannya.
Infeksi cacing parasit dapat terjadi di dalam atau di luar tubuh manusia, menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Ini obat untuk mengatasinya.
Ada berbagai penyebab sakit perut pada anak, mulai dari gangguan pencernaan hingga stres atau pola makan yang tidak sehat. Ini cara mengatasinya dengan pengobatan alami.
EDUKASI dan sosialisasi tentang bahaya tuberkulosis (TB) harus dilakukan secara massif. Ini dilakukan agar masyarakat memahami dan peduli dengan pencegahan dan pengobatan TB.
Penularan Tuberkulosis (Tb) masih tinggi dengan 282.281 kasus dilaporkan hingga Juni 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan notifikasi kasus sejak 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved