Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TERAPI pengencangan wajah menjadi favorit banyak perempuan yang ingin menunda munculnya tanda-tanda penuaan di kulit. Dengan terapi ini, masalah seperti keriput dan kekenduran kulit dapat diatasi. Terapi ini dilakukan dengan beberapa metode, salah satu yang populer ialah menggunakan energy based device atau perangkat estetika medis berbasis energi. Misalnya, perangkat dengan energi laser, gelombang radio frekuensi, dan ultrasound.
Seiring dengan kemajuan teknologi, perangkat tersebut juga semakin canggih. Terkini, teknologi artificial intelligence (AI) digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan efektivitas alat tersebut. Seperti apa penggunaan dan manfaatnya? Mari simak penjelasan dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika, dr. Arini Widodo, Sp.DVE, berikut ini.
Kolagen merupakan sejenis protein yang berfungsi membentuk struktur dan mengisi jaringan kulit. Kolagen yang melimpah akan memberi tampilan kulit yang kencang, halus, kenyal, dan sehat. Kolagen diproduksi secara alami di kulit kita, namun produksinya menurun seiring bertambahnya usia.
Baca juga : Teknologi Filler Generasi Baru Bantu Atasi Penuaan Kulit
“Maka, tak jarang garis-garis halus, keriput, dan kekenduran kulit mulai dikeluhkan di usia 40 tahun ke atas,” ujar dr. Arini dalam acara soft launching alat estetika medis Exion, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, hampir semua perawatan pengencangan wajah yang ditawarkan klinik-klinik estetika memiliki tujuan yang sama, yaitu merangsang pembentukan kolagen baru. Caranya, menggunakan panas yang dihasilkan alat estetika. Panas tersebut mampu menembus ke lapisan dalam kulit (dermis).
“Alat estetika medis seperti Exion misalnya, menggunakan energi dari gelombang radio frekuensi yang dapat memanaskan lapisan dalam kulit kita hingga suhu 42°C. Kondisi panas inilah yang merangsang pembentukan kolagen baru,” terang dokter lulusan Harvard Medical School ini.
Baca juga : Aesthetic Intelligence, Padukan Kompetensi Medis dan Intuisi Artistik untuk Kulit Sehat dan Cantik
Dokter Arini menjelaskan, terapi dengan energy based device umumnya perlu dilakukan beberapa kali. Ia mencontohkan penggunaan Exion. Hasil penelitian yang dilakukan produsen Exion, BTL Aesthetics, menunjukkan bahwa empat kali perawatan dengan alat tersebut dapat meningkatkan 47% produksi kolagen dan 50% produksi elastin pada lapisan dalam kulit. Serupa dengan kolagen, elastin juga protein yang berperan menjaga kulit supaya fleksibel dan kencang.
“Jadi, perawatan dengan Exion sebaiknya dikerjakan sebanyak empat sesi dengan jarak pengulangan satu minggu. Hal ini bertujuan agar hasil perawatan benar-benar optimal dan hasilnya long lasting. Namun, pasien tetap dapat merasakan perbaikan pada wajah mereka pada perawatan pertama,” ucap dr Arini.
Pada kesempatan sama, Country Manager BTL Aesthetics Indonesia, Jan Valacai, menjelaskan, pemanfaatan teknologi AI telah merambah bidang estetika. Exion sendiri dilengkapi dengan fitur AI untuk memberikan hasil perawatan wajah yang lebih terprediksi, aman, tanpa nyeri, dan tanpa downtime (waktu pemulihan setelah terapi).
“Cara kerja AI pada Exion adalah dengan mendeteksi konduktivitas lapisan dalam kulit (dermis) kemudian AI akan menakar seberapa besar energi radio frekuensi yang dibutuhkan lapisan kulit tersebut. Jadi, AI dapat menentukan dosis energi yang tepat dan akurat untuk setiap kondisi kulit pasien. Perawatan menjadi lebih praktis, aman, dan efektif,” pungkas Jan Valacai. (X-8)
Tablet penambah darah tidak hanya ampuh mengatasi anemia, efek lainnya adalah dapat membuat kulit nampak lebih cerah
AI menganalisis kulit secara komprehensif, termasuk usia kulit, skin redness, pigmentasi, garis-garis halus (wrinkle) dan pori-pori kulit, sebum dan jerawat.
Face, body, dan wellness treatment itu bentuk self-love, apresiasi diri, dan investasi ke diri sendiri.
"Saya memilih sebuah jenama yang dapat memberikan hal positif kepada penggunanya, seperti memberikan rasa percaya diri sebagai seorang perempuan."
Prosedur ini dapat digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasi dengan prosedur kecantikan lainnya.
Stres kulit akan membuat kulit jadi kusam, kering, menumpuknya sel kulit mati, hingga membuat kulit tidak terasa elastis lagi.
Tujuan kongres ini adalah berbagi pengetahuan dan diskusi dengan para pakar anti-aging terkemuka dunia.
NAD+ membantu memperbaiki kerusakan DNA yang terjadi akibat proses penuaan dan faktor eksternal seperti radikal bebas.
Skin booster merupakan prosedur perawatan kulit yang dilakukan dengan cara menyuntikkan bahan aktif untuk menutrisi kulit.
NMN mampu membantu mengurangi keriput, meningkatkan elastisitas kulit, dan memperlambat proses penuaan secara keseluruhan.
Celltech bertekad menjadikan Indonesia menjadi pusat Stem Cell dan anti aging Dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved