Rusia-Indonesia Perkuat Kerja Sama Keamanan Cyber

DUTA Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y Galuzin, mengatakan Rusia dan Indonesia telah menggelar konsultasi terkait Keamanan Informasi Internasional (IIS) di Jakarta pada Rabu pekan lalu (22/3).

"Delegasi dari Rusia dihadiri Deputi Dewan Keamanan, Oleg Khramov, bersama pejabat tinggi lainnya termasuk dari Pasukan Keamanan Federal, kepolisian, Kementerian Luar Negeri Rusia, dan badan lainnya," ujar Galuzin dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/3).

Adapun Indonesia diwakili Deputi Koordinasi Bidang Politik Luar Negeri Kemenkopolhukam, Lutfi Rauf, Kemenlu, Kementerian Pertahanan, Badan Nasional Penanggulangan Teroris dan wakil dari badan terkait lainnya.

"Itu menjadi dialog yang sangat profesional, sangat mendalam yang menghasilkan beberapa poin penting dalam keamanan cyber," ujarnya.

Pertama menurutnya, kedua negara saling berbagi informasi keamanan global dan sepakat bahwa negara harus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah kriminal dan teroris memanfaatkan cyber space (internet).

Kedua, Indonesia dan Rusia menurutnya juga saling berbagi pandangan bahwa tugas utama kerja sama global IIS adalah untuk mencegah konflik.

"Indonesia dan Rusia sepakat bahwa negara harus memimpin dalam mencegah kejahatan cyber, karena baru-baru ini terjadi beberapa kali percobaan untuk menghilangkan, mengurangi peran negara, oleh karena itu keamanan cyber harus diketatkan," ujarnya.

Selain itu kedua negara juga sepakat untuk mengembangkan kerja sama lebih jauh terkait keamanan cyber dengan menekankan pencegahan aktivitas teroris di dunia maya dan aktivitas kriminal yang terkait. Oleh karena itu menurutnya konsultasi IIS akan terus dilanjutkan dan akan digelar tahun depan di Rusia.

"Ini benar-benar penting, secara strategis penting untuk kedua negara. Ini juga dengan jelas menunjukkan hubungan yang sangat matang antara Indonesia dan Rusia," ujarnya.

"Dialog ini menunjukkan tingkat kepercayaan antara kedua negara sangat tinggi karena telah berbagi informasi dan pengalaman di bidang yang sensitif dan Rusia melakukan itu dalam bentuk delegasi yang sangat besar," tutupnya. (X-12)