Hollande: Eropa-Asia Pererat Hubungan untuk Atasi Isolasionisme

Haufan Hasyim Salengke
26/3/2017 20:21
Hollande: Eropa-Asia Pererat Hubungan untuk Atasi Isolasionisme
(AP/Wallace Woon)

PRESIDEN Prancis Francois Hollande menyerukan upaya-upaya untuk mengintensifkan hubungan antara Eropa dan Asia dalam menghadapi ‘isolasionisme’ yang kembali bangkit di Amerika Serikat dan Benua Eropa.

Hal itu diutarakan Hollande di kampus Prancis di Singapura, ESSEC Business School, dalam lawatan internasional terakhir dari masa jabatan lima tahunnya. Ia juga dijadwalkan berkunjung Malaysia dan Indonesia.

Politikus Partai Sosialis itu melakukan pertemuan dengan mahasiswa, guru, dan pemimpin bisnis dari Prancis selama kunjungan yang difokuskan terutama pada isu-isu ekonomi. "Saya mengimbau bagi kita untuk mengintensifkan pertukaran kita, perdagangan kita, perjanjian politik dan budaya," ujarnya.

"Ini semua sangat dibutuhkan karena ada kebangkitan proteksionisme, isolasionisme, dan penyangsian atas lembaga-lembaga internasional," kata Hollande dalam sebuah kiasan jelas pada Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.

Eropa, ujar Hollande, harus memberitahu Asia bahwa banyak yang bisa dilakukan kedua belah pihak bersama. “Dan banyak hal yang harus diperthankan dan promosikan." Prancis dan Asia, menurut dia, memiliki konsep kemerdekaan dan keamanan yang sama.

Hollande merujuk pada tingginya kerja sama militer antara Paris dan Singapura, seperti pelatihan pilot pesawat tempur Singapura di Perancis dan kerja sama tentang keamanan siber.

Hollande akan mengadakan pembicaraan dengan rekan sejabatnya dari Singapura, Tony Tan Keng Yam.

Pada Senin (27/3), ia akan membuka forum yang terdiri dari 170 pengusaha start-up yang memiliki posisi di Singapura dan menyampaikan pidato seputar situasi regional dan internasional pada Konferensi Singapura bergengsi.

Pada hari Selasa ia melakukan perjalanan ke Malaysia, yang memiliki hubungan dengan Perancis dalam bidang pertahanan. Lawatan Hollande berakhir Rabu di Indonesia, menjadi kunjungan pertama seorang kepala negara Prancis sejak Francois Mitterrand pada 1986. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya