May Tegaskan Inggris Tidak Akan Tunduk Kepada Teroris

Antara
23/3/2017 09:03
May Tegaskan Inggris Tidak Akan Tunduk Kepada Teroris
(Perdana Menteri Inggris Theresa May -- AP Photo/Richard Pohle)

PERDANA Menteri Inggris Theresa May menyampaikan reaksi terbuka pertamanya pada Rabu malam (22/3) setelah terjadinya serangan teroris di gedung parlemen yang disebutnya sebagai peristiwa terburuk di London sejak 2005. Kendati demikian May menegaskan Inggris tidak akan pernah mau menuruti kemauan teroris yang menentang semangat kebebasan.

May berbicara di luar kantor di 10 Downing Street, setelah menghadiri pertemuan dengan penasehat senior Inggris sesudah serangan tersebut. Seorang polisi yang menjaga gedung parlemen tewas setelah ia ditikam oleh seorang tersangka pelaku serangan. Sejauh ini serangan teoris tersebut telah menewaskan empat orang dan melukai sedikitnya 20 orang.

May menggambarkan pelaku serangan itu sebagai orang 'sakit dan bejat' di pihak lain May memuji keberanian para petugas polisi yang menghadapi bahaya saat mereka memberitahu orang agar menyelamatkan diri.

May mengkonfirmasi tingkat ancaman saat ini di Inggris yang masih tinggi akan tetap diberlakukan. "Lokasi serangan ini bukan tidak disengaja," kata May.

Pelaku "memilih untuk menyerang di jantung ibu kota kita, tempat orang dari segala kewarganegaraan, agama dan budaya, berkumpul. Jalan Westminster ini, adalah tempat parlemen tertua di dunia dipancangkan dengan semangat kebebasan. Itu sebabnya mengapa tempat ini menjadi sasaran bagi mereka yang menolak semua nilai tersebut. Setiap upaya untuk mengalahkan nilai itu melalui teror atau
kekerasan akan gagal."

"Besok anggota Parlemen akan datang secara normal, dan warga London, serta rakyat dari seluruh dunia yang telah datang ke kota besar ini, akan bangun dan pergi melaksanakan kegiatan harian mereka secara normal. Mereka akan naik kereta, mereka akan keluar hotel, mereka akan berjalan di jalan ini, mereka akan menjalankan hidup mereka. Dan kita akan bergerak maju bersama, tak pernah menyerah pada teror dan tak pernah membiarkan suara kebencian... memecah-belah kita," kata Perdana Menteri Inggris tersebut.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya