Serangan Teror Guncang Parlemen Inggris

INGGRIS diguncang teror Rabu (22/3) siang waktu setempat. Ledakan keras terdengar di luar gedung parlemen negeri kerajaan itu. Belasan orang terluka di sebuah jembatan di dekat gedung wakil rakyat tersebut.

Pelaku serangan teror diduga satu orang. Seorang pria bersenjata pisau ditembak mati oleh polisi setelah beraksi.

Saksi mata mengatakan, pelaku sengaja mengemudikan mobil menerobos trotoar di Westminster Bridge, London, dan menghantam sejumlah pejalan kaki. Beberapa dari mereka tergeletak di jalan dengan kondisi berdarah.

Beberapa saat kemudian, pihak kepolisian menutup kawasan gedung parlemen usai serangan tersebut. Perdana Menteri Inggris Theresa May dilaporkan berada di dalam gedung parlemen saat serangan teror terjadi.

Pihak kepolisian menyatakan, serangan tersebut sebagai aksi terorisme.

"Kami baru saja akan memilih dan saya berada di belakang perdana menteri dan pertama kalinya saya menyadari sesuatu terjadi ketika petugas keamanan mendatangi dan berbicara kepada perdana menteri, kemudian mengevakuasinya dengan sangat cepat," ujar seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif, Andrew Bridgen, seperti dilaporkan Sky News.

"Tentu ini bukan latihan. Sesuatu yang serius telah terjadi," ungkap Bridgen.

Sesi parlemen langsung diskors seketika setelah serangan teror melanda di luar gedung di Westminster Bridge.

Kantor Berita Reuters melaporkan, staf medis tampak merawat dua orang di dalam gerbang parlemen. Kedua orang itu tergeletak dan mengalami pendarahan hebat. (OL-2)