PBB Serukan Lagi Gencatan Senjata untuk Akhiri Perang Suriah

GENJATAN senjata di antara pihak-pihak yang berperang di Suriah mutlak diperlukan untuk menyelamatkan warga yang sangat menderita akibat perang ini. Sekjen PBB Antonio Guterres di New York menyerukan kembali agar semua pihak agar meningkatkan gencatan senjata di Suriah dan mengakhiri perang enam-tahun di negeri itu melalui pembicaraan perdamaian.

Di dalam satu pernyataan, Guterres menekankan agar semua pihak agar berusaha sekuat tenaga agar gencatan senjata ditegakkan oleh para penjamin pertemuan dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan dapat mencapai semua orang yang memerlukan di Suriah tanpa hambatan apa pun.

Guterres juga menyeru mereka yang memiliki pengaruh atas semua pihak dalam berkonflik di Suriah agar mengatasi perbedaan mereka dan bekerja sama untuk memfasilitasi perundingan antar-orang Suriah di Jenewa guna mengakhiri konflik tersebut.

"Perdamaian di Suriah penting secara moral dan politis buat rakyat Suriah dan buat dunia --kepentingan yang tak bisa menunggu," kata Guterres.

Perang Suriah yang meletus pada 15 Maret 2011 dan berkembang menjadi perang besar yang melibatkan pihak (negara) luar. Sebanyak 320.000 orang telah tewas selama perang itu, kata satu kelompok pemantau.
Bahkan Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia mengatakan di antara mereka yang tewas, terdapat 17.400 anak kecil dan 11.000 perempuan.

Badan pengungsi PBB telah melaporkan 13.5 juta orang Suriah memerlukan bantuan kemanusiaan. Sebanyak 6,3 juta orang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka sementara ratusan ribu orang lagi telah melakukan pelayaran berbahaya untuk mencari tempat pengungsian di negara lain.(OL-3)