Malaysia Tangkap 5 Warga Filipina Diduga terkait IS

KEPOLISIAN Malaysia pada Senin (13/3) mengatakan, pihaknya telah menangkap tujuh orang, termasuk lima warga Filipina, yang diduga memiliki kaitan dengan Islamic State (IS) yang berbasis di Irak dan Suriah.

Negara Asia Tenggara itu waspada penuh sejak beberapa orang bersenjata terkait IS melancarkan sejumlah serangan di Jakarta, Indonesia, pada Januari 2016. Malaysia menangkap lebih dari 250 orang pada 2013 hingga 2016, yang diduga terkait dengan kegiatan IS.

Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar mengatakan dalam pernyataan bahwa sebagian besar penangkapan itu dilakukan selama gerakan di Sabah, negara bagian di pulau Kalimantan, pada bulan ini.

Seorang tersangka asal Filipina dengan izin tinggal tetap di Malaysia ditahan atas dugaan penggalangan dana dan menyalurkannya kepada Mahmud Ahmad dan Mohamad Joraimee Awang Raimee, dua warga Malaysia tergabung
dengan IS di Filipina selatan, kata Khalid.

Seorang pria Filipina berencana melakukan perjalanan ke Suriah dan bergabung dengan IS, sementara yang lain ditemukan memiliki janji setia kepada Isnilon Hapilon, warga Filipina paling dicari dan pemimpin kelompok
Abu Sayyaf.

Pada Juni 2016, pegaris keras mengaku berjuang untuk IS itu dalam video mengatakan memilih Hapilon untuk memimpin Wilayah Asia Tenggara.

Dua tersangka Filipina lainnya, seorang pria dan seorang wanita, ditangkap karena menyelundupkan tiga anggota IS dari Malaysia dan Indonesia menuju Filipina selatan melalui Sabah, kata Khalid.

Polisi juga menangkap seorang wanita Malaysia, yang bekerja sebagai pejabat imigrasi bandara, karena dicurigai telah membantu proses masuk dan keluarnya individu tanpa dokumen perjalanan yang sah, termasuk warga Malaysia dan pengikut IS asal Indonesia, menuju Filipina melalui Sabah.

Sementara itu, seorang pria Malaysia ditangkap di bandar udara utama Kuala Lumpur pada Minggu (12/3) kemarin setelah dipulangkan dari Turki, kata Khalid. Tersangka itu melakukan perjalanan ke Istanbul pada Oktober 2016 dengan rencana memasuki Suriah melalui bantuan anggota IS dari Sulawesi, Indonesia. (OL-3)