Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEORANG lelaki yang pindah ke Australia setelah mencuri identitas seorang dokter melarikan diri pada Kamis (9/3), setelah terbongkar sebagai praktisi medis palsu.
"Ini memperlihatkan kegagalan besar sistem," kata Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton kepada radio setempat.
Shyam Acharya mendaftarkan diri ke Medical Board of New South Wales pada 2003, setelah ia diduga mencuri identitas seorang dokter di India, Sarang Chitale.
Ia bisa memperoleh kewarganegaraan dan selama 'masa tugas'nya di Australia ia bekerja di empat rumah sakit di New South Wales dan bahkan melakukan operasi pada pasien yang tidak curiga.
Pada 2013, Acharya bekerja untuk perusahaan farmasi internasional, AstraZeneca, sebelum pindah ke kelompok penelitian medis Novatech pada 2016.
Karena curiga mengenai kualifikasinya, perusahaan itu menyuarakan peringatan, dan memberitahu Australian Health Practitioner Regulation Agency dan the New South Wales Police.
Banyak orang di dunia industri terkejut mengenai bagaimana lelaki itu bisa berlenggang tanpa terdeteksi selama lebih dari 10 tahun.
Australian Health Practitioner Regulation Agency mengatakan kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis petang-- proses pemeriksaan yang lebih ketat telah diterapkan sejak 2003 dan mestinya bisa memberi perlindungan agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi.
"Rancangan peraturan nasional di Australia, National Registration and Accreditation Scheme, mulai berjalan pada 2010," kata seorang juru bicara.
"Rancangan tersebut memiliki proses keras dan persyaratan bagi pengabsahan kualifikasi dan identitas pemohon bagi pendaftaran medis termasuk sejumlah pemeriksaan dan ketentuan baru," katanya.
"Semua ini meliputi pengabsahan kualifikasi yang lebih keras melalui Educational Commission for Foreign Medical Graduates dan pemeriksaan sistematis mengenai sejarah kejahatan internasional serta pemeriksaan
identitas yang lebih aktif," ia menambahkan. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved