Banyak Rumah Warga Palestina Dimusnahkan Israel di Jerusalem Timur

Antara
23/2/2017 11:36
Banyak Rumah Warga Palestina Dimusnahkan Israel di Jerusalem Timur
(AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

JUMLAH rumah orang Palestina yang dihancurkan oleh penguasa Israel di Jerusalem Timur pada 2016 telah mencapai tingkat yang tak pernah ada sebelumnya, kata satu kelompok pengawas hak asasi manusia di Israel.

Sebanyak 125 rumah tinggal dan 80 rumah yang bukan tempat tinggal sudah diratakan dengan tanah oleh pemerintah zionis pada 2016 atau hampir tiga-kali lipat jumlah yang dihancurkan dibanding 2015, yaitu 74. Kecenderungan itu terus berlanjut pada 2017, dan sudah lebih dari 40 rumah dihancurkan selama dua bulan belakangan.

Lebih tragis lagi ada 2016, pemerintahan Yahudi itu untuk pertama kali menghancurkan rumah orang Palestina di permukiman di luar Tembok Pemisah, yang memisahkan Jerusalem Timur, milik Palestina, dengan Jerusalem Barat, yang kebanyakan dihuni orang Yahudi. Tercatat, sebanyak 40 rumah diratakan dengan tanah di Kalandia dan lima lagi di Walajeh.

Pemerintah Kota Praja Jerusalem, yang biasanya menyatakan bangunan yang dihancurkan itu tidah sah atau tanpa izin. Israel pun belum mengeluarkan komentar resmi mengenai jumlah rumah orang Palestina yang dihancurkan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (23/2).

Israel menduduki Jerusalem Timur, bersama dengan bagian lain Tepi Barat Sungai Jordan, dalam Perang Timur Tengah 1967. Israel belakangan mencaplok daerah itu dan mengklaimnya sebagai bagian "dari ibu kotanya yang tak terpisahkan."

Tindakan Israel tersebut dikutuk oleh masyarakat internasional namun pemerintah Israel mengabaikannnya dengan membangun 4.000 permukiman baru untuk Yahudi.

Menurut data yang diserahkan belum lama ini ke parlemen, kini tinggal 312.000 orang Palestina tinggal di Jerusalem Timur. Kebanyakan dari mereka hidup dalam kemiskinan dan diperlakukan diskriminatif, dengan nyaris tidak memeroleh akses ke layanan kesehatan, pendidikan dan adiministrasi.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya