Ukraina Rusia kembali Memanas

RUSIA dan Ukraina bentrok seputar penghormatan Dewan Keamanan PBB atas pengabdian panjang Duta Besar Rusia, Vitaly Churkin, pada Selasa (21/2). Churkin meninggal sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-65 pada Senin (20/2) saat bertugas di New York.

Dewan duta besar mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati Churkin yang menjadi utusan Rusia di PBB selama 10 tahun.

Duta Besar Ukraina Volodymyr Yelchenko, yang menjadi ketua dewan bulan ini, menyampaikan belasungkawa dan memimpin momen hening sejenak itu.

Namun, itu dinilai tergolong singkat.

Dewan menyatakan kesedihan mendalam atas meninggalnya Churkin tapi Ukraina menghalangi rencana merilis pernyataan presidensial formal yang lebih berarti.

Interfax melaporkan, dalam konferensi pers di Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menanggapi penolakan Ukraina untuk mengeluarkan pernyataan resmi itu 'tidak mencerminkan Kristen' dan 'melampaui batas-batas baik dan jahat'.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membalas Ukraina dengan mengatakan, "Tuhan akan menjadi hakim mereka" dan menambahkan bahwa keributan seputar pernyataan itu tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan rasa kehilangan yang dirasakan Rusia atas kepergian diplomat ulung mereka.

Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin lewat sebuah siaran resmi mengatakan, pernyataan untuk Churkin sudah 'pantas'.

Dia menegaskan Ukraina tidak dapat mengesampingkan kepahitan atas keteguhan Churkin dalam mempertahankan kebijakan Kremlin.

"Kita semua tahu kita memiliki ide yang berbeda tentang cara melayani negara kita. Kami memiliki perbedaan mendasar, dan maksud saya perbedaan mendasar dalam cara dia menyatakan posisinya," kata Klimkin.

Churkin selama ini dikenal sebagai diplomat yang membela tindakan Moskow dalam konflik di Ukraina dan Suriah meski dikritik keras oleh Barat di Dewan Keamanan.

Lebih dari 10 ribu orang tewas dalam perang di Ukraina Timur, tempat pejuang separatis pro-Rusia melawan pasukan pemerintah Ukraina.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, bergabung dalam penghormatan kepada Churkin, menggambarkan dia sebagai 'diplomat dan manusia luar biasa'.

Churkin dinilai sangat humoris dan mudah dijadikan teman.

Dialog dengan AS

Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengaku telah membangun hubungan yang kuat dengan Amerika Serikat (AS) setelah melakukan dialog 'sangat efektif' dengan Presiden Donald Trump pada Rabu (22/2).

Pertemuan yang dinilai Poroshenko sangat penting itu tidak hanya dengan Trump, tapi juga dengan Wakil Presiden Mike Pence, di sela-sela Konferensi Keamanan Munich pada akhir pekan.

Poroshenko juga mengatakan telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson.

"Saat ini, saya senang dengan cara kami membangun jembatan (dengan Washington), dan bagaimana dialog kami bekerja dengan pemerintah AS demi yang terbaik," katanya.

Banyak kekhawatiran bahwa terpilihnya Trump--yang dekat dengan Rusia, akan berdampak bagi Ukraina.

Namun, dengan adanya pertemuan itu, para analis percaya Putin menjadi tak yakin akan arah hubungan internasional AS.

Selama ini, Trump menunjukkan kurang paham tentang aneksasi Rusia di Krimea pada Maret 2014 dan malah memuji Putin.

Mantan Presiden Ukraina pro-Rusia Viktor Yanukovych, yang digulingkan 2.014 pemberontak pro-Eropa, menulis surat kepada Trump, mendesaknya mengambil langka penting demi mengakhiri konflik separatis di timur Ukraina. (AFP/I-4)