Jutaan Orang Masih Kesulitan Akses Air Bersih di Suriah Utara

KANTOR Perserikatan Bangsa-Bangsa bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Suriah menyatakan 1,8 juta orang di Aleppo masih terputus dari sumber air utama selama satu bulan lebih akibat masalah teknis di instalasi air Al-Khafse.

Dinas pengairan lokal melanjutkan upaya untuk mengakses dan memperbaiki prasarana air dan agar bisa mengunjungi Al-Khafse pada Senin (13/2), kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam taklimat harian di Markas Besar PBB, New York, AS, Rabu (15/2) waktu setempat.

"Warga saat ini menerima pasokan air terbatas melalui jaringan distribusi lain," kata Haq, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (16/2) malam.

"Dinas pengairan mengoperasikan sumur yang melayani hampir satu juta orang sementara PBB menyediakan bahan bakar, truk air, dan membagikan bahan penjernih air, memasang tangki dan memperbaiki sumur tambahan di kota tersebut. PBB terus menyeru semua pihak dalam konflik di Suriah agar menjamin tim teknik memperoleh akses aman dan tanpa-batas ke prasarana air untuk secara cepat memulihkan pembagian air buat penduduk sipil," kata Haq.

"PBB juga mengingatkan semua pihak dalam konflik itu mengenai tanggung jawab mereka untuk menjaga warga sipil dan prasarana sipil, sebagaimana diharuskan oleh Hukum Hak Asasi Manusia dan Hukum Kemanusiaan Internasional," tambahnya.

Militer Suriah sepenuhnya menguasai seluruh kota Aleppo sejak Desember tahun lalu, dan bersiap untuk melancarkan operasi militer lebih lanjut di Provinsi Aleppo guna mengusir petempur IS. Ribuan warga sipil telah kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran sengit.

Sejauh ini, konflik berlarut di Suriah telah menewaskan lebih dari 300.000 orang dan membuat hampir 11 juta orang lagi terusir dari rumah mereka. (OL-3)