Tiongkok Ancam Pertemuan AS-Taiwan

TIONGKOK dengan tegas menentang setiap kontak antara pejabat Amerika Serikat (AS) dan pemerintah Taiwan menyusul pertemuan antara Senator Texas Ted Cruz dan Gubernur Greg Abbott serta Presiden Tsai Ing-wen.

Cruz dan Abbott bertemu Tsai pada Minggu (8/1) saat presiden perempuan pertama Taiwan itu melewati Houston dalam safari kunjungan kenegaraan ke negara-negara sekutu Taiwan di kawasan Amerika Tengah.

Cruz melalui rilisnya mengatakan pertemuannya dengan Tsai membahas peluang bersama untuk meningkatkan cakupan hubungan bilateral, termasuk membahas penjualan senjata, pertukaran diplomatik, dan hubungan ekonomi.

Dalam jumpa pers di Beijing, kemarin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang mengatakan Tiongkok tegas menentang setiap kontak antara pemimpin Taiwan dan siapa pun dari pemerintah 'Negeri Paman Sam'.

"Kami dengan tegas menentang setiap kontak pemimpin Taiwan dengan para pejabat AS dengan dalih transit dan usahanya untuk melemahkan hubungan Tiongkok-AS," kata Kang.

Kang mendesak AS untuk mematuhi kebijakan satu Tiongkok (one-China policy) yang menjadi payung hubungan diplomatik dengan Beijing. "Kontak tersebut terancam mengganggu dan merusak hubungan antara Washington dan Beijing," ujar Kang.

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari provinsi mereka yang harus direunifikasi. Mereka juga telah meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Tsai sejak politikus berhaluan prokemerdekaan itu terpilih sebagai presiden, tahun lalu.

Keputusan Sao Tome and Principe, negara kecil di Afrika, memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan beralih ke Tiongkok merupakan bagian dari tekanan yang dilancarkan Beijing.

Selama bertahun-tahun, Tiongkok dan Taiwan terlibat dalam perang tarik-menarik hubungan diplomatik. Kericuhan diplomatik keduanya sempat mereda ketika Taiwan diperintah mantan Presiden Ma Ying-jeou yang pro-Beijing.

Sikap keras
Pejabat tim transisi presiden terpilih Donald Trump menegaskan baik Trump maupun pejabat transisi tidak akan bertemu Tsai. Sebelumnya, Trump membuat Beijing marah dengan menyatakan akan mempertimbangkan kemerdekaan Taiwan.

Trump menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut di Beijing ketika ia mempertanyakan kebijakan AS yang sejak 1979 mengakui Beijing sebagai pemerintah Tiongkok dan mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Formosa, sebutan Taiwan.

Anggota parlemen AS kerap bertemu Presiden Taiwan ketika mereka transit di AS. Juni lalu misalnya, senator Republik dari Florida Marco Rubio bertemu Tsai di Miami.

Tabloid kebangsaan Tiongkok, Global Times, mengatakan Beijing akan mengambil sikap keras terhadap setiap kontak antara pemerintah Taiwan dan administrasi Trump.

"Tiongkok juga patut memberlakukan tekanan militer kepada Taiwan dan memaksanya bersatu dengan kekuatan," ujar media penguasa Partai Komunis itu dalam sebuah editorial, Minggu (8/1).

"Tiongkok telah mengambil inisiatif. AS dan Taiwan sekarang harus menahan diri atau dipaksa menahan diri mereka sendiri. Tsai perlu menghadapi konsekuensi atas setiap langkah provokatif yang ia lakukan," tambah tabloid itu.(AFP/AS/Hym/I-1)