PM Italia Mengundurkan Diri

PERDANA Menteri Italia Matteo Renzi mengumumkan pe-ngunduran dirinya, Senin (5/12) waktu setempat, beberapa jam setelah kalah dalam referendum reformasi konstitusi Italia.

Renzi pun mengunjungi Presiden Italia Sergio Mattarella untuk menyerahkan surat pengunduran diri setelah melakukan pertemuan terakhir dengan kabinetnya.

"Pengalaman pemerintahan saya selesai di sini. Semoga sukses untuk kita semua," ujar Renzi dalam konferensi pers seraya mengakui bahwa kampanye menolak reformasi konstitusi telah berhasil meraih kemenangan yang luar biasa.

Menurut proyeksi Kementerian Dalam Negeri Italia, kampanye 'Tidak' yang dipimpin Gerakan Bintang Lima berhasil menang dengan selisih 60-40.

Bintang Lima berhasil memanfaatkan popularitas Renzi yang menurun, perekonomian Italia yang lesu, dan masalah yang disebabkan puluhan ribu migran dari Afrika, untuk menolak usulan reformasi.

Kampanye 'Tidak' menjadi kemenangan besar bagi kelompok populis Bintang Lima yang juga saingan terbesar Partai Demokrat--partai pengusung Renzi.

Kemenangan ini sekaligus berpotensi menjadi batu loncatan bagi pimpinan kelompok tersebut, Beppe Grillo, untuk maju di pemerintahan.

Sebelumnya Renzi mengusulkan reformasi konstitusi yang akan mengubah wajah Senat Italia yang saat ini terdiri dari 315 kursi yang dipilih secara langsung dan lima anggota parlemen seumur hidup, dikurangi menjadi 100 anggota yang sebagian besar dinominasikan daerah.

Senat juga akan dilucuti kekuasaannya untuk memblokir, merevisi undang-undang, serta menggeser pemerintah.

Namun, reformasi tersebut mendapat banyak penolakan, terutama dari kelompok oposisi.

Mereka menilai perubahan dalam konstitusi yang telah berusia 68 tahun akan berbahaya bagi demokrasi Italia, terutama jika sistem check and balances pada kekuasaan eksekutif dihapuskan.

Pasca Renzi

Terdapat beberapa kemungkinan masa depan bagi kabinet Renzi setelah ia mundur.

Presiden Mattarella mungkin akan meminta Renzi untuk tetap menjabat hingga parlemen meloloskan rancangan anggaran akhir bulan ini atau presiden mungkin akan memerintahkan pemilihan awal untuk dilakukan.

Sementara itu, Bintang Lima menyerukan agar pemilihan dilangsungkan dalam sepekan ini karena berdasarkan undang-undang pemilu yang baru, partai yang berkuasa memiliki mayoritas di parlemen.

Sebuah posisi yang bisa menjadi tempat bagi Bintang Lima dalam pemilihan selanjutnya.

"Demokrasi adalah pemenang," tulis Grillo dalam sebuah postingan blog yang menandai perubahan signifikan posisi partai dalam UU pemilu.

Namun, kebanyakan analis melihat skenario yang paling mungkin terjadi adalah pemerintahan Renzi akan digantikan seseorang yang dipilih Partai Demokrat untuk melanjutkan hingga pemilihan 2018 mendatang.

Menteri Keuangan Italia, Pier Carlo Padoan menjadi calon paling kuat untuk posisi tersebut.

Pengunduran diri Renzi juga berpengaruh terhadap harga saham Eropa yang terpuruk pada awal perdagangan di Asia.

Namun, tidak terdapat tanda kepanikan karena kemungkinan pengunduran diri Renzi sebagian besar telah diperhitungkan. (AFP/BBC/I-3)