Polisi Nigeria Dituding Tembak Anak Kecil

KELOMPOK Pergerakan Islam di Nigeria (IMN), sebuah kelompok pro-Syiah Iran, menuding polisi Nigeria menembak mati seorang anak perempuan berusia dua tahun saat membubarkan upacara keagamaan pada Senin (15/11) di kota bagian utara Nigeria, Kano.

Pemimpin IMN, Sanusi Abdulkadir, menuturkan bentrokan terjadi di pinggiran Kota Kano antara polisi dan anggota IMN yang sedang berjalan sejauh 130 km ke Kota Zaria sebagai tanda peringatan Hari Asyura.

Abdulkadir menuturkan polisi mulai menembaki ribuan orang, meski tanpa provokasi dan mengambil mayat-mayat dari rumah sakit.

"Mereka (polisi) mulai melempar tabung gas air mata dan beberapa menit kemudian menembak, melukai, dan membunuh beberapa orang," ungkap Abdulkadir. Tercatat delapan orang tewas akibat insiden itu termasuk anak perempuan yang tewas tertembak di kepalanya itu.

Anggota IMN yang terluka dikumpulkan di lobi gedung. "Sulit untuk memberi angka yang tewas karena informasi yang sampai pada kami menakutkan," lanjutnya.

Abdulkadir mengatakan di rumah sakit spesialis Murtala Mohammed, 40 mayat laki-laki, perempuan, dan anak-anak telah dibawa ke rumah duka. Namun, tidak lama kemudian polisi datang dan membawa mayat-mayat tersebut pergi.

Ia juga memprediksi lebih dari 50 anggotanya telah dibunuh dalam kekerasan dan 30 anggota lainnya terluka. Ia khawatir polisi menguburkan mayat-mayat yang diduga diambil dari rumah sakit itu secara rahasia di permakaman massal.(AFP/Ire/I-1)