Pemerintah RI Perlu Beri Pengaruh Positif dalam Konferensi Interpol

Micom
07/11/2016 19:12
Pemerintah RI Perlu Beri Pengaruh Positif dalam Konferensi Interpol
(AFP)

PEMERINTAH Republik Indonesia harus bisa membawa pengaruh positif, terutama berkaitan dengan peningkatan dialog persaudaraan Asia Tenggara dalam Konferensi International Police (Interpol) ke-85 tahun 2016. Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah dinilai menjadi momentum tepat untuk mengakselerasi kerja sama baru dalam dunia kepolisian.

"Pemerintah RI harus memberi pengaruh positif dan gagasan yang lebih maju berkenaan dengan penanganan dua isu besar, yakni terorisme dan keamanan maritim," ujar anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/11).

Menurut Roni, sapaan karib Sahroni, kebijakan strategis pengamanan lintas negara harus diurus dalam nuansa membangun persaudaraan, terutama negara-negara di sekitar Asia Tenggara. Hal itu, lanjut dia, menjadi urgensi kekinian dalam rangka membangun optimisme baru di antara pemimpin-pemimpin negara yang mengadapi masalah yang relatif sama.

"Kita dan negara Asia Tenggara berhadapan dengan kenyataan isu terorisme, dan sengketa perbatasan serta keamanan maritim,” ujarnya.

Konferensi Internasional Police ini digelar di Nusa Dua, Bali, pada 7-10 November 2016 yang diikuti 190 negara anggota Interpol dengan perwakilan total sebanyak 1.200 orang. Kegiatan ini merupakan momentum terbaik untuk membicarakan pengurusan global dalam kerjasama penegakan hukum.

"Sekarang ini kita memiliki banyak agenda pembaruan, mulai dari tax amnesty, penanganan narkoba, reformasi hukum, dan juga penguatan edukasi sipil. Semua rencana ini perlu dibicarakan dalam kerangka kerja sama global, agar masing-masing negara bisa saling mendukung dalam penegakan hukum," terang Roni.

Dinamika pergaulan internasional dan ancaman kejahatan internasional masih memungkinkan karena adanya ruang gerak untuk berpindah dari satu negara ke negara yang lain. Oleh karena itu, kata Roni, reformasi hukum yang saat ini sedang digalakkan Pemerintah mesti didorong menjadi agenda suksesi Interpol.

"Semua negara saya kira perlu mencermati gagasan ini sebagai usaha untuk membangun dialog baru dan kerja sama yang lebih konkret antarnegara dalam urusan penegakan hukum," tutupnya. (RO/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya