Bergembira Lepas dari Cengkeraman Daesh

DI suatu wilayah di Kota Erbil, Irak, ratusan orang tengah memanjatkan doa, pada Selasa (18/10) malam waktu setempat.

Mereka meluapkan rasa syukur setelah mendengar kabar kota mereka, Qaraqosh, akan dibebaskan dari cengkeraman tangan kelompok radikal Islamic State (IS) atau Daesh.

Lepas sembahyang, mereka kemudian berdansa dan bernyanyi sebagai bentuk luapan kegembiraan terkait dengan rencana kota mereka.

Kota Qaraqosh berada sekitar 32 kilometer tenggara Kota Mosul dan dihuni mayoritas warga penganut Kristen.

"Kami telah melalui banyak penderitaan dan hari ini, Selasa (18/10), kami berharap untuk kembali ke wilayah daerah secepat mungkin," kata Hazem Djedjou Cardomi saat ratusan orang dari Qaraqosh tengah menari dan bernyanyi.

Semua warga Qaraqosh mela-rikan diri ke daerah-daerah Irak yang dihuni suku Kurdi, termasuk Erbil, setelah IS menggempur dan menguasai kota yang terletak di utara Irak itu pada Agustus 2014.

Eksodus massal itu menyebabkan Qaraqosh tak bertuan.

"Sebuah kota yang pernah memiliki populasi Kristen terbesar di Irak akan segera dibebaskan dari IS," menurut laporan sumber lokal seperti dilansir Christian Today.

Diyakini tak satu pun orang Kristen yang tersisa di Kota Qaraqosh setelah puluhan ribu melarikan diri ketika IS merebut kota.

Pendeta Nageed Michaeel, seorang pendeta asal Dominika, ialah di antara mereka yang meninggalkan Qaraqosh pada 2014.

Ia menempuh perjalanan 40 kilometer dengan jalan kaki menuju Erbil di tengah malam dengan sekitar 50 ribu orang lainnya.

"Itu perjalanan mengerikan. Ada perempuan dan anak-anak tanpa makanan dan air," ujarnya saat mengingat kembali peristiwa itu dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Kurdi, Rudaw.

Mengenai situasi di Erbil, sang pendeta memperingatkan bahwa puluhan ribu yang telantar semakin diimpit keputusasaan.

"Kami berada dalam sebuah terowongan dan tidak bisa melihat cahaya," ujar dia.

Seorang sumber dari Komando Operasi Nineveh dari militer Irak mengatakan kepada BBC bahwa tentara mereka telah 'memasuki Qaraqosh tanpa menemui perlawanan'.

Diduga kota yang semula berpopulasi kalangan kristiani tersebut telah ditinggallan kelompok militan IS.

Namun, seorang jenderal Irak menyatakan laporan seluruh Qaraqosh telah direbut kembali tidak benar.

Pasukan gabungan masih berusaha mengusir pasukan yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi tersebut.

(AFP/Hym/I-2)