Putra Mahkota Minta Rakyat Thailand tidak Perlu Khawatir

PUTRA Mahkota Thailand, Maha Vajiralongkorn, meminta rakyatnya mengkhawatirkan keputusannya untuk menunda peresmian dirinya menjadi Raja Thailand setelah kematian ayahnya, mendiang Raja Bhumibol Adulyadej dalam usia 88 tahun.

Kepala Dewan Penasihat Raja, Prem Tinsulanonda, 96, telah ditunjuk sebagai pejabat sementara kerajaan.

Keputusannya yang tiba-tiba itu memang mengundang rumor dan ketidakpastian mengingat Thailand memiliki sejarah dipenuhi dengan kudeta, intrik politik, dan protes jalanan. Namun, itu semua mampu diredam saat mendiang Raja Bhumibol mampu mempersatukan mereka.

Sebagian ketidakpastian bayangan masa kerajaan baru juga didorong oleh keraguan atas kemampuan putra mahkota dapat memiliki kewenangan moral yang sama menenangkannya seperti sang ayah. Diskusi tentang itu tidak diperbolehkan karena sesuai hukum di Thailand, pengkritik raja akan mendapat hukuman penjara.

Analis mengatakan, pertanyaan tentang suksesi itu penting karena raja terakhir menjadi pemersatu Thailand terutama meredam ketegangan saat krisis dominasi militer ke warga sipil. Institusi monarki Thailand dihormati karena popularitas mendiang Raja Bhumibol.

"Kematiannya berarti sistem politik Thailand harus menemukan titik poin untuk mempersatukan negara yang populasinya terpecah pandangan," kata Ahli Asia Tenggara Universitas Cornell, Tom Pepinsky. Untuk masyarakat awam, suksesi belum ada di pikiran mereka saat ini karena masa berkabung lebih mendominasi.

Sebagaimana diberitakan, Prem, pejabat sementara kerajaan, merupakan orang kepercayaan mendiang Raja Bhumibol dan telah menjadi master operator politik setelah berhasil melewati kondisi politik berbahaya selama puluhan tahun.

Sementara itu, Kepala Junta Militer Thailand Perdana Menteri Prayut Chan-o-Cha mengatakan putrra mahkota memanggil dirinya dan Prem pada Sabtu (15/10) malam untuk meredam kegelisahan masa hiatus takhta sepeninggal mendiang Raja Bhumibol.

"Dia (putra mahkota) meminta rakyat untuk tidak bingung atau khawatir tentang administrasi negara atau suksesi karena isu ini memiliki konstitusi, hukum kerajaan, dan tradisi kerajaan," tuturnya.

Mengutip putra mahkota, Prayut mengatakan semua orang bersedih saat ini termasuk dirinya sendiri, jadi semua sisi harus menunggu sebelum perubahan datang tiba-tiba. 'Waktu yang tepat untuk proses tersebut' akan terjadi setelah pemakaman dan kremasi mendiang Raja Bhumibol.

Prayut juga belum dapat memastikan waktu spesifik putra mahkota akan dimahkotai resmi setelah periode pemakaman Raja Bhumibol. Bahkan waktu kremasi juga belum ditentukan yang mana biasanya dalam keluarga kerajaan, kremasi akan dilakukan beberapa bulan atau beberapa tahun setelah kematian.

Pemakaman sesuai agama Budha akan dimulai di Kompleks Grand Palace, pusat sejarah Bangkok di mana jasad mendiang diletakkan dalam aula penuh hiasan agar anggota kerajaan dapat memberikan hormatnya. Aula akan dibuka untuk publik pada 28 Oktober mendatang.

Namun, saat ini ribuan orang memadati kompleks istana untuk memberikan penghormatan terakhir. Otoritas memberi izin rakyat masuk kompleks dengan waktu terbatas dan hanya untuk menandatangani buku tanda bela sungkawa di aula lainnya.

Rakyat Thailand berkabung sejak kematian Raja Bhumibol dan mengumumkan siaran televisi berwarna hitam putih dan pembatalan berbagai kegiatan malam dan hiburan selama sebulan penuh. Pemerintah juga mengumumkan masa berkabung hingga satu tahun ke depan. (AFP/AP/OL-4)