Aktivis Hong Kong Ditahan

AKTIVIS demokrasi Hong Kong Joshua Wong dicegah memasuki Thailand, kemarin.

Wong yang akan mengikuti peringatan pembantaian aktivis mahasiswa langsung ditahan setibanya di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Selasa (4/10) malam. Para pendukung Wong menyalahkan Tiongkok atas penahanan tersebut.

Aktivis mahasiswa Thailand Netiwit Chotipatpaisal mengonfirmasi penahanan pemuda berkacamata yang terkenal setelah mempelopori 'gerakan payung' prodemokrasi di Hong Kong pada 2014 itu.

"Saya telah diberi tahu bahwa Joshua akan dikirim lagi ke Hong Kong," kata Netiwit, yang sedianya bertemu pendukung prodemokrasi tersebut di bandara kemarin pagi.

Di halaman Facebook miliknya, Netiwit mengungkapkan polisi mengatakan bahwa 'ada surat tertulis dari pemerintah Tiongkok kepada pemerintah Thailand mengenai orang ini'.

Seorang petugas imigrasi mengonfirmasi penahanan Wong, tapi menolak untuk mengungkapkan pihak yang memberikan perintah untuk mencegah kedatangannya.

"Ini belum seratus persen apakah ia akan dideportasi siang ini. Kami menunggu konfirmasi dari maskapai. Namun, biasanya maskapai penerbangan yang membawanya ke sini akan bertanggung jawab," ujar petugas yang meminta tidak disebutkan namanya.

Juru bicara junta militer Thailand Kolonel Winthai Suvaree menyangkal adanya perintah dari Beijing untuk menahan aktivis tersebut.

Partai Demosisto, tempat Wong bernaung, mengatakan mereka tidak bisa mengontak Wong selama lebih dari 9 jam.

"Kami mengutuk keras pemerintah Thailand karena membatasi secara tidak wajar kebebasan dan hak Wong untuk masuk, dan meminta pembebasan Wong segera," demikian pernyataan yang dikeluarkan partai tersebut.

"Kami sangat khawatir dengan keamanan dan kebebasan pribadi Wong, dan kami masih bimbang dalam keadaan bagaimana Wong ditahan," tambah mereka.

Rekan separtai Wong, Nathan Law, 23, yang pada bulan lalu terpilih menjadi anggota parlemen termuda Hong Kong juga mengkhawatirkan keselamatan Wong.

Law khawatir Wong akan dikirim ke Tiongkok daratan.(AFP/*/I-1)