Performa Clinton Dongkrak Harga Saham

SAHAM global meningkat pada Selasa (27/9) karena kinerja kuat Hillary Clinton dari Partai Demokrat dalam debat presiden Amerika Serikat pertama melawan Donald Trump dari Partai Republik.

Pasar ekuitas di Asia secara umum ditutup menguat, bersama dengan saham AS, yang juga didongkrak lonjakan kepercayaan konsumen.

Namun, kenaikan sebagian itu diimbangi melemahnya saham-saham minyak bumi akibat penurunan harga minyak.

Pengaruh Clinton dipandang lebih kecil secara ekonomi dan politik bagi bursa saham di Wall Street ketimbang Trump.

Keberhasilan mantan first lady AS itu dalam debat memicu harapan bahwa ia bisa memenangi pemilihan presiden, November nanti.

"Clinton terlihat memenangi debat pertama yang telah memberikan dorongan bagi investor, meskipun hanya sedikit karena jajak pendapat masih ketat dan kampanye masih panjang," papar Craig Erlam di perusahaan investasi Oanda.

Investor di 'Negeri Paman Sam' juga terdorong oleh kenaikan kepercayaan konsumen Amerika yang mencapai tingkat tertinggi pada September sejak Resesi Besar, demikian dinyatakan Conference Board.

Saham peritel Wal-Mart Stores, Macy's dan Best Buy, semuanya naik 1,0% atau lebih.

Namun, saham-saham Eropa mencatatkan sedikit penurunan, karena terbebani sebagian oleh penurunan tajam harga minyak yang melanda para produsen besar minyak, seperti Shell, BP dan Total.

Penurunan harga minyak dipicu komentar para pejabat Arab Saudi dan Iran yang mengisyaratkan penolakan terhadap kesepakatan yang dibuat di Aljazair oleh sejumlah produsen utama minyak untuk membatasi produksi.

Salah satu mata uang yang mengalami kenaikan terbesar di pasar valuta asing ialah peso Meksiko, yang menekan dolar seusai debat calon presiden AS.

Trump telah menegaskan akan melakukan pendekatan tegas kepada negara-negara tetangga 'Negeri Paman Sam' ke selatan, termasuk pembangunan tembok raksasa di antara kedua negara.

Trump mengatakan Meksiko akan membayar pembangunan tembok itu. (AFP/*/I-1)