Wapres Kalla: Gerakan Non-Blok Perlu Revitalisasi

GERAKAN Non-Blok (GNB) perlu direvitalisasi. Pasalnya, situasi global saat ini sudah jauh berbeda ketimbang situasi dunia ketika GNB didirikan 55 tahun yang lalu. Tujuan GNB sebagai poros penyeimbang antara timur dan barat pun tidak lagi relevan.

Hal itu diutarakan Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB di Hotel Whyndam, Pulau Margarita, Venezuela, Sabtu (17/9). Menurut Kalla, GNB saat ini punya tugas untuk mempersatukan kepentingan bersama dan menyelesaikan konflik internal antara negara anggota GNB.

"Sekarang bukan lagi (konflik) timur dan barat. Sudah berbeda kepentingan-kepentingannya. Karena itu, organisasi sebesar GNB itu harus direvitalisasi," ujar Kalla.

Kendati demikian, Kalla mengatakan, anggota GNB juga tidak boleh melupakan tujuan awal didirikannya GNB, yakni sebagai gerakan yang mempersatukan negara-negara selatan.

"Tetap pada tujuan awalnya, kebersamaan dan solidaritas harus dijaga untuk kepentingan yang lebih jauh. Negara-negara GNB harus saling membantu untuk maju," ujarnya.

Selain revitalisasi gerakan, isu Palestina juga menjadi salah satu isu yang bakal dibahas di GNB. Diakui Kalla, isu Palestina hampir selalu menjadi pembahasan di setiap konferensi internasional. Namun, solusi apa pun yang muncul dari tiap konferensi internasional tidak akan berhasil jika faksi-faksi di Palestina masih terpecah.

"Palestina itu masalah semua konferensi, tapi solusi memerdekakan Palestina itu tergantung sangat pada mereka (rakyat Palestina) sendiri. Masalah internal mereka yang tidak juga selesai. Gaza dan West Bank. Fatah dan Hamas. Biar mereka menyelesaikannya. Kalau tidak mereka selesaikan, (upaya) apa pun yang kita buat, tidak akan terjadi," cetusnya. (OL-5)