Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MEDAN yang tidak stabil, lokasi terpencil, dan jalan rusak di jalur evakuasi menghambat upaya bantuan bencana bagi korban tanah longsor Papua Nugini. Seperti diketahui, setidaknya 670 orang dilaporkan tewas dalam bencana yang terjadi pada Jumat, 25 Mei 2024 itu.
PBB mengatakan tim bantuan darurat, yang dipimpin oleh personel pertahanan Papua Nugini, sudah berada di darat. Namun peralatan berat yang diperlukan untuk penyelamatan belum mencapai desa terpencil tersebut, karena jalan utama masih terputus dan satu-satunya akses hanya melalui helikopter.
"Otoritas pemerintah tetap fokus membersihkan puing-puing dan meningkatkan akses ke desa tersebut," kata PBB dalam laporan terbarunya dilansir CNA Senin (27/5).
Baca juga : Tanah Longsor Papua Nugini: Upaya Penyelamatan dan Kerusakan yang Luas
PBB sedang bersiap untuk memindahkan dan mendistribusikan makanan dan air dan mengatakan pihaknya membantu mendirikan pusat evakuasi.
Rekaman media sosial yang diposting oleh penduduk desa dan tim media lokal menunjukkan orang-orang memanjat batu, menggali dengan sekop, tongkat, dan tangan kosong untuk menemukan korban selamat. Wanita terdengar menangis di rekaman. Enam jenazah telah ditemukan sejauh ini.
PBB mengatakan jumlah kemungkinan kematian dapat berubah karena upaya penyelamatan diperkirakan akan terus berlanjut selama berhari-hari.
Baca juga : 3 Jenazah Ditemukan Setelah Tanah Longsor di Papua Nugini
Media lokal setempat pada hari Senin, (27/5) melaporkan warga telah menyelamatkan pasangan yang terjebak di bawah reruntuhan setelah mendengar teriakan minta tolong mereka.
Sementara itu, beberapa hari setelah longsor terjadi air terus mengalir di bawah puing-puing, kata badan migrasi PBB. Sehingga sangat berbahaya bagi penduduk dan tim penyelamat untuk membersihkan puing-puing.
Serhan Aktoprak, kepala misi badan migrasi PBB di Papua Nugini, mengatakan tim darurat akan terus mencari korban selamat sampai warga meminta mereka berhenti. Aktoprak menambahkan tim penyelamat memiliki delapan kendaraan namun ia berharap dapat segera menerima sumber daya tambahan.
Baca juga : Tewaskan 670 Orang, Tak Ada WNI Terdampak Tanah Longsor di Papua Nugini
Sekitar 1.250 orang mengungsi akibat tanah longsor yang terjadi di provinsi Enga pada Jumat pagi. Lebih dari 150 rumah terkubur dan sekitar 250 rumah terbengkalai.
“Rumah-rumah tersebut terkubur di bawah tanah setinggi sekitar 8 m. Jadi ada cukup banyak puing yang bisa dilewati,” direktur kelompok bantuan CARE International untuk Papua Nugini, Justine McMahon.
Sekitar 4.000 orang tinggal di dekat daerah yang terkena dampak, katanya. Australia dan Prancis, yang menguasai pulau Pasifik di dekat Kaledonia Baru, menyatakan mereka siap membantu Papua Nugini.
(CNA/Z-9)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Pemerintah Papua Nugini melalui Departemen Pendidikan Nasional memperkuat kerja sama bidang pendidikan.
Pertemuan kenegaraan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) James Marape menghasilkan setidaknya empat kerja sama bilateral berupa nota kesepahaman (MoU).
Indonesia dan Papua Nugini sepakat lanjutkan kerja sama di berbagai bidang seperti kelistrikan, kesehatan, transportasi dan pendidikan.
Sebuah longsor mematikan yang menghantam seperti "bom meledak" menurut penduduk desa di Papua Nugini dapat mengubur lebih dari 2.000 orang hidup-hidup.
Lebih dari 2.000 orang terkubur hidup-hidup akibat tanah longsor besar di Papua Nugini pekan lalu. Kondisi evakuasi dan medan yang berbahaya mempersulit pengiriman bantuan ke lokasi tersebut.
TIM SAR gabungan telah berhasil menemukan tiga korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Sebanyak 15 Warga Negara Indonesia (WNI) dievakuasi dari Sudan menggunakan pesawat Militer Arab Saudi. Mereka berangkat dari Bandara Port Sudan dan tiba di Jeddah, Arab Saudi, Jumat lalu.
Tim Gabungan melanjutkan pencarian empat korban hilang akibat longsor tebing penahan tanah (TPT) rel kereta api yang menimpa lima rumah di RT07/RW04, Bogor Selatan, Rabu (15/3).
Di Indonesia evakuasi karena bencana angin kencang dan storm surge belum umum dilakukan, tapi perlu dikenalkan sebagai mitigasi bencana.
Untuk menghilangkan kecemasan publik terhadap simpang siur evakuasi dan penanganan WNI yang akan dikarantina, pemerintah mesti membangun komunikasi publik yang lebih baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved