Berlin,Kota yang Miskin tapi Seksi

IBU kota Jerman, Berlin, di dunia internasional dipuji karena geliat bisnis startup dan kehidupan malamnya.

Namun, kota ini sekaligus juga sedang berjuang untuk melepaskan diri dari sebutan 'miskin tapi seksi', sebuah moto yang diberikan mantan Wali Kota Klaus Wowereit pada 2003 silam.

Pada Minggu (18/9) lusa pemilu federal Jerman akan digelar di kota ini. Warga Berlin tampaknya akan kembali memilih partai sayap kiri Sosial Demokrat sebagai partai berkuasa.

Namun, partai sayap kanan yang populis dan sedang naik daun, AFD, juga berkesempatan meraih keuntungan.

Berikut ialah beberapa fakta kunci tentang Berlin.

Terbebani masa lalu

Populasi dan luas Berlin meledak pada sekitar 1900 ketika kota tersebut menjadi ibu kota Jerman dan pusat industri.

Sebelumnya, Perang Dunia II telah menghancurkan kota ini dan kemudian dipisahkan Tembok Berlin antara zona barat dan zona Soviet di sisi timur.

Sejumlah industri besar beralih, seperti Siemens yang memindahkan markas besar ke Muenchen dan lembaga keuangan seperti Bank Deutsche berpindah ke Frankfurt.

Kemiskinan

Menurut data pemerintah, satu dari lima penduduk Berlin berada dalam bahaya kemiskinan, sementara satu dari tiga anak hidup dari keluarga pengangguran.

Pada 2016, pengangguran di Berlin mencapai level te-rendah sejak 1990, tapi masih tinggi jika dibandingkan dengan kota lain.

Utang kota itu mencapai 60 miliar euro di akhir 2015 sehingga pemerintah setempat memangkas anggaran untuk sekolah, fasilitas olahraga, dan infrastruktur lain.

Akibatnya, fasilitas infrastruktur Berlin yang mengecewakan kerap menjadi target kritik dari publik.

Kacau

Bandara baru di Berlin yang telah lama mangkrak juga menjadi cerminan buruknya administrasi kota tersebut.

Pusat transportasi udara memiliki sejumlah masalah, dari atap yang terlalu berat hingga sistem pencegah kebakaran yang tidak memadai.

Secara resmi bandara itu akan dibuka pada akhir 2017, terlambat lebih dari enam tahun dari yang ditargetkan.

Tahun lalu, pemerintah setempat juga berjuang untuk mengatasi sekitar 70 ribu pencari suaka yang mesti mengantre berhari-hari di musim panas dan musim dingin di balai kota.

Sejumlah warga juga me-ngeluh karena lambannya birokrasi, termasuk dalam urusan sederhana seperti mendaftarkan perubahan alamat.

Citra global

Namun, Berlin masih menjadi atraksi menarik bagi wisatawan terutama untuk mengetahui sejarah kotanya.

Rupa Berlin yang selalu berubah dan sejumlah sajian budaya yang dinamis juga masih menjadi tawaran menarik bagi para turis.

Pada 2015 Berlin mencapai rekor baru dengan 30 juta pengunjung yang menginap dalam semalam.

Tarif sewa hotel yang rendah dan citra global sebagai ibu kota Jerman menjadi poin penting yang mendukung kota ini. (AFP/Ihs/I-1)