Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MEKSIKO telah menangguhkan hubungan diplomatik dengan Ekuador. Itu setelah polisi secara paksa masuk ke kedutaan besarnya di Quito dan menangkap mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas yang mencari suaka politik.
Glas, yang telah dua kali dihukum karena korupsi, telah tinggal di kedutaan Meksiko sejak Desember. Dia mengaku dianiaya oleh pejabat Ekuador.
Kementerian Luar Negeri Meksiko mengatakan telah menawarkan suaka politik kepada Glas. Kemudian meminta Ekuador untuk memberikan izin Glas pergi ke luar negeri.
Baca juga : Meksiko Tawarkan Suaka Politik untuk Julian Assange
Namun pasukan khusus Ekuador, yang mengenakan perlengkapan taktis termasuk rompi antipeluru dan helm, dengan paksa memasuki kedutaan Meksiko, Jumat (5/4) malam, dan menangkap Glas.
“Ekuador adalah negara berdaulat dan kami tidak akan membiarkan penjahat mana pun tetap bebas,” tulis pernyataan kepresidenan Ekuador.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menulis dalam sebuah postingan di X bahwa penyerbuan kedutaan dan penangkapan Glas merupakan tindakan otoriter. Dia juga mengatakan aksi Ekuador tersebut merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan kedaulatan Meksiko.
Baca juga : Guatemala Tolak Terima Warga Meksiko dari AS
Kepala Bagian Konsulat Meksiko di Quito, Roberto Canseco, mengutuk penggerebekan tersebut. "Ini tidak mungkin. Tidak mungkin. Ini gila,” kata Canseco kepada pers lokal sambil berdiri di luar kedutaan setelah penggerebekan.
Dia sangat khawatir karena Ekuador bisa membunuhnya. Tidak ada dasar untuk melakukan penggerebekan ini, kata dia, sehingga aksi Ekuador di luar norma.
Meksiko akan membawa kasus ini ke pengadilan internasional (ICJ.) Namun sebagian besar warga Ekuador, penggerebekan ini seperti ejekan terhadap keadilan.
Baca juga : Pencari Suaka Meksiko Takut Dideportasi ke Guatemala
Glas yang berstatus terpidana diberikan suaka politik oleh Meksiko. Dia adalah sekutu Meksiko, kata pengacara dan komentator politik Adrian Perez Salazar.
“Tetapi fakta bahwa terdapat keluhan ini tidak, setidaknya berdasarkan hukum internasional, membenarkan pelanggaran paksa terhadap kedutaan,” kata Salazar.
Menteri Luar Negeri Meksiko, Alicia Barcena, mengatakan sejumlah diplomat menderita luka-luka dalam insiden tersebut yang disebutnya sebagai pelanggaran terhadap Konvensi Wina tentang hubungan diplomatik.
Baca juga : Kekerasan Meningkat dalam Perlombaan Pemilihan di Meksiko
Personil diplomatik Meksiko akan segera meninggalkan Ekuador, kata Barcena. Ia menambahkan bahwa Meksiko akan mengajukan banding ke ICJ untuk meminta pertanggungjawaban Ekuador atas pelanggaran hukum internasional.
“Hukum internasional sangat jelas bahwa kedutaan tidak boleh disentuh, dan apa pun pembenaran yang mungkin dimiliki pemerintah Ekuador, ini adalah kasus di mana tujuan tidak menghalalkan cara yang dilakukan,” kata Salazar.
Situasi ini meningkat sehari sebelumnya setelah Meksiko menyampaikan pernyataan mengenai pemilu di Ekuador yang menurut negara Amerika Selatan tersebut sangat disayangkan.
Baca juga : Indonesia Kecam Israel yang Serang Kedubes Iran di Damaskus
Pemerintah Ekuador kemudian menyatakan duta besar Meksiko Raquel Serur Smeke sebagai persona non grata dan mengarahkannya untuk meninggalkan negara itu dengan segera.
Ekuador telah menghadapi gelombang kekerasan baru sejak awal tahun ini. Kerusuhan meletus di penjara-penjara di seluruh negeri, para pemimpin kriminal melarikan diri dari tahanan dan orang-orang bersenjata bertopeng menyerbu siaran langsung televisi.
Empat pemerintahan sayap kiri di Amerika Latin – Brazil, Kolombia, Venezuela dan Kuba mengkritik penangkapan Glas, yang mencari perlindungan di kedutaan sejak Desember.
Organisasi Negara-negara Amerika dalam sebuah pernyataan mengingatkan para anggotanya, termasuk Ekuador dan Meksiko, akan kewajiban tidak menggunakan norma-norma hukum domestik untuk membenarkan ketidakpatuhan terhadap kewajiban internasional mereka.
“Dalam konteks ini, (OAS) menyatakan solidaritas terhadap mereka yang menjadi korban tindakan tidak pantas yang berdampak pada Kedutaan Besar Meksiko di Ekuador,” menurut pernyataan OAS yang dirilis pada Sabtu (6/4). (Aljazeera/Z-3)
Lima orang yang terkait geng kriminal terbesar di Ekuador dijatuhi hukuman penjara atas pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio tahun lalu.
Scaloni mengatakan bahwa dalam babak adu penalti merupakan situasi yang buta di mana memang terkadang dalam situasi tersebut hanya mampu mengandalkan posisi penjaga gawang.
Ekuador tersingkir usai kalah dari Argentina dalam babak adu penalti, 2-4 setelah menahan imbang 1-1 pada babak normal pertandingan.
Venezuela memulai perjalanan mereka di Copa América dengan kemenangan dramatis 2-1 atas Ekuador di Levi's Stadium.
Messi terakhir kali bermain untuk Argentina sebagai pemain pengganti pada 12 Oktober 2023 saat negaranya menang 1-0 atas Paraguay di Estadio Monumental, Argentina.
Jorge Glas, mantan Wapres Ekuador yang ditangkap selama serbuan ke kedutaan besar Meksiko, memohon bantuan kepada presiden Meksiko, Kolombia, dan Brasil.
PM Australia, Anthony Albanese, mengecam serangan pada konsulat AS di Sydney yang melibatkan penggunaan palu dan vandalisme dengan grafiti pro-Palestina.
Seorang pria Suriah menembaki Kedutaan Besar AS di Libanon, menyebabkan kekhawatiran dan tindakan keamanan.
Presiden Kolombia Gustavo Petro memerintahkan pembukaan kedutaan besar di Ramallah, Palestina, sebagai bagian dari upaya kebijakan luar negeri mengakui negara Palestina.
Merujuk data izin tinggal yang diperoleh pada 17 Mei 2024, terdapat 92 WN Australia yang tersebar pada 6 wilayah kerja Kantor Imigrasi Bandung
Sebanyak 1.648 orang personel Polisi dilibatkan untuk mengamankan Aksi Bela Palestina oleh Front Persaudaraan Islam di Kantor Kedutaan Besar AS dan Mesir, Jakarta Pusat, Minggu (19/5).
Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Student for Justice of Palestine (SJP) dari berbagai kampus di Jakarta, Depok, dan Bekasi menggelar aksi dengan mendatangi Kedutaan Besar Mesir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved