Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SERANGAN Amerika Serikat (AS) dan Inggris terhadap Yaman tidak mengakhiri ancaman yang ditimbulkan Houthi (Huthi) terhadap pelayaran internasional di Laut Merah. Itu bukan hal mengejutkan, mengingat Houthi yang didukung Iran telah bertahan selama bertahun-tahun meskipun mendapatkan pengeboman udara oleh negara-negara Teluk.
Pasukan AS dan Inggris menargetkan hampir 30 lokasi dengan lebih dari 150 amunisi dalam semalam. Menyerang infrastruktur pesawat nirawak, rudal, dan radar yang telah digunakan pemberontak untuk berulang kali menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah dalam beberapa minggu terakhir.
AS masih memiliki opsi militer tambahan yang tersedia dan para pejabat tinggi telah memperingatkan akan adanya tindakan lebih lanjut jika serangan terus berlanjut, tetapi kampanye udara yang diperluas di Yaman juga berisiko menimbulkan eskalasi dengan Iran, yang sangat ingin dihindari oleh Washington.
Letnan Jenderal AS Douglas Sims mengatakan pada hari Jumat bahwa Houthi telah menembakkan rudal balistik anti-kapal sebagai tanggapan atas serangan tersebut, dan mengindikasikan bahwa ia mengantisipasi dampak yang lebih luas.
Baca juga: Akankah Serangan Udara AS-Inggris di Yaman Hentikan Teror Houthi di Laut Merah?
"Retorika Houthi cukup kuat dan tinggi. Saya memperkirakan bahwa mereka akan melakukan semacam pembalasan," katanya kepada para wartawan, Sabtu, (13/1).
Direktur Program Timur Tengah di Center for Strategic and International Studies, Jon Alterman mengatakan serangan baru-baru ini akan mengurangi tetapi tidak mengakhiri ancaman Houthi terhadap pelayaran.
"Tantangannya adalah membuat Houthi menyimpulkan bahwa lebih banyak serangan akan merugikan kepentingan mereka. Masih jauh dari jelas bahwa mereka telah mencapai kesimpulan itu," katanya.
Washington masih memiliki opsi lebih lanjut jika serangan terus berlanjut, termasuk melanjutkan serangan terhadap Houthi serta menargetkan situs-situs di mana para pelatih atau ahli Iran berada.
Baca juga: 4 Hal Tentang Pasukan Houthi di Yaman
Mark Schwartz, pensiunan letnan jenderal Angkatan Darat AS dan peneliti senior di RAND, juga mengatakan ia memperkirakan serangan Houthi terhadap pengiriman akan terus berlanjut.
"Saya pikir mereka akan terus mencoba menyerang kapal-kapal maritim. Mungkin kapal komersial, mungkin tidak terlalu banyak kapal militer yang ada di luar sana," kata Schwartz, mengacu pada meningkatnya jumlah kapal perang yang dikerahkan ke Laut Merah untuk membantu mencegat dan menghalangi serangan drone dan rudal Houthi.
Serangan yang dilakukan sejauh ini menghantam infrastruktur militer, tetapi hal itu dapat bergeser ke penargetan kepemimpinan militer Houthi jika serangan mereka terhadap pelayaran terus berlanjut.
“Pemberontak adalah organisasi seluler dan bersembunyi di antara penduduk, tribut yang dapat membuat mereka sulit untuk diserang,” ujarnya.
Houthi telah menjadi target ribuan serangan oleh koalisi yang dipimpin Saudi sejak 2015, tetapi Riyadh sekarang secara jelas meminta gencatan senjata dan keluarnya militer dari negara itu dengan pemberontak yang belum terkalahkan dan masih menguasai sebagian besar wilayah Yaman.
Houthi mengklaim bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza, di mana Israel memerangi kelompok militan Hamas. Namun Washington mengatakan bahwa puluhan negara memiliki hubungan dengan kapal-kapal yang telah diserang.
Elliott Abrams, peneliti senior untuk studi Timur Tengah di Council on Foreign Relations, mengatakan bahwa serangan Amerika dan Inggris tampaknya merupakan serangan serius terhadap situs-situs Houthi dan bukan hanya sekedar gerakan simbolis.
"Ada kemungkinan besar Houthi akan menyerang lagi, tetapi dengan frekuensi dan intensitas yang lebih rendah,” ujarnya.
"Iran akan menyuruh mereka untuk meredamnya," tambahnya.
(AFP/Z-9)
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
HOUTHI tidak memiliki batasan dalam menanggapi serangan udara Israel di pelabuhan Laut Merah Hudaydah di Yaman barat. Ini dikatakan juru bicara gerakan tersebut pada Minggu (21/7).
KOMANDO Pusat Amerika Serikat (AS) menghancurkan empat drone milik Houthi Yaman karena mereka dianggap mengancam secara langsung. Demikian pernyataan militer AS pada Senin (22/7).
JET tempur F-15 dan F-35 Israel melakukan serangan terhadap kota pelabuhan Hodeidah di Yaman.
Iran berjanji akan memberikan tanggapan setelah serangan Israel yang menghancurkan konsulatnya di Suriah. Insiden itu menewaskan tujuh orang, termasuk dua jenderal Iran.
Dana Moneter Internasional (IMF) pada Jumat (30/3) mengumumkan pencairan segera sebesar US$820 juta kepada pemerintah Mesir.
Komando Pusat Angkatan Bersenjata AS (CENTCOM) melaporkan keberhasilan penghancuran sebuah peluncur drone yang dikuasai Houthi di Yaman.
Pasukan Israel mengklaim telah mencegat misil balistik yang diluncurkan oleh militan Houthi di Yaman yang menargetkan kota Eilat.
Otoritas Israel sedang menyelidiki ledakan mematikan yang disebabkan oleh drone di Tel Aviv, yang menewaskan seorang pria dan melukai setidaknya 10 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved