Jerman Lanjutkan kembali Ekspor Senjata ke Saudi, ini Alasannya

JERMAN melanjutkan ekspor senjata langsung ke Arab Saudi dengan menyetujui penjualan rudal. Langkah ini mengakhiri blokade yang berlaku sejak 2018. Ini dikatakan juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit pada Rabu (10/1).

Hebestreit membenarkan laporan mingguan Jerman Spiegel yang menyebutkan bahwa Berlin telah memberikan lampu hijau untuk ekspor 150 rudal udara-ke-udara, Iris-T, ke Arab Saudi. "Rincian laporan ini akurat," kata Hebestreit, berbicara pada konferensi pers reguler pemerintah.

Rudal Iris-T yang baru disetujui dapat ditembakkan dari pesawat ke sasaran udara, yaitu rudal, drone, dan sebagainya," tambah Hebestreit. Persetujuan untuk ekspor rudal tersebut, yang diproduksi oleh kelompok Jerman Diehl Defence, diberikan menjelang akhir tahun lalu, Spiegel melaporkan. 

Baca juga : QatarEnergy: Serangan di Laut Merah Berdampak pada Pengiriman Gas

Jerman memblokir penjualan senjata ke Riyadh setelah pembunuhan jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi pada 2018 di konsulat Saudi di Istanbul. Namun Berlin telah melonggarkan sikapnya terhadap ekspor senjata ke kerajaan tersebut baru-baru ini. 

Pemerintah Jerman memuji pendekatan konstruktif Arab Saudi dalam perang Israel-Hamas. Arab Saudi belum membatalkan rencana menormalisasi hubungan dengan Israel sejak awal perangnya dengan Hamas, kata Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock pada Minggu.

Riyadh juga melakukan upaya mencegat rudal yang ditembakkan ke Israel oleh pejuang Houthi yang didukung Iran di Yaman. 

Berlin pada Senin mengatakan pihaknya juga siap mengizinkan ekspor jet Eurofighter ke Arab Saudi. Hingga saat ini, mereka telah lama menggunakan hak vetonya sebagai bagian dari kemitraan pertahanan di balik jet tersebut untuk memblokir kesepakatan yang diupayakan London sejak 2018. (AFP/Z-2)