Jet Suriah Gempur Milisi Kurdi

JET-JET tempur pemerintah Suriah yang didukung militer Rusia terus menderu di atas Kota Hasakeh, wilayah timur laut Suriah, hingga Sabtu (27/8) waktu setempat. Mereka menggempur wilayah yang diduga sebagai basis kelompok pemberontak suku Kurdi.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan bahwa mereka menentang serangan itu. Sejumlah personel militer AS yang disebut sebagai penasihat militer berada di wilayah Suriah dengan tujuan membantu kelompok Kurdi melawan kelompok militan Islamic State (IS).

Serangan militer pro-Bashar al-Assad itu disebut sebagai gempuran paling gencar sejak pecah perang saudara yang telah berlangsung lima tahun.

Bukan hanya membombadir kelompok IS dan kelompok anti-Assad lainnya, jet-jet pemerintah juga membombardir basis kelompok Kurdi yang didukung AS.

Perdana Menteri (PM) Turki Binali Yildirim mengatakan serangan udara itu menunjukkan Damaskus ingin menghancurkan semua kelompok yang menentang Presiden Al-Assad. Tuntutan kelompok Kurdi yang mengklaim otonomi mereka di wilayah selatan Suriah dinilai sebagai sebuah ancaman.

Pemerintah Turki juga memandang kelompok Kurdi sebagai biang sejumlah serangan bom di wilayah mereka. Yildirim menegaskan pihaknya akan memainkan peran aktif dalam beberapa bulan ke depan untuk menyelesaikan konflik Kurdi di wilayah Suriah.

Sementara itu, AS tidak henti menyerukan penghentian serangan terhadap basis kelompok Kurdi di wilayah Suriah. Pasalnya sejumlah personel militer AS tengah membantu kelompok Kurdi. Washington mengkhawatirkan serangan udara itu dapat membahayakan personel militer mereka.

Kelompok Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang bermarkas di London, Inggris, melaporkan pesawat-pesawat tempur rezim dari malam hari hingga Sabtu (27/8) pagi tidak henti terbang di atas Kota Hasakeh.

Sebelumnya, pada Rabu (17/8), baku tembak terjadi antara kelompok milisi propemerintah dan kelompok Kurdi yang didukung AS. Pertempuran itu terus berlanjut hingga Sabtu pagi dan sedikitnya 41 orang tewas termasuk 25 warga sipil.

Delegasi pejabat Rusia yang terbang dari pangkalan udara militer Hmeimim mendarat di Qamishli, wilayah utara Suriah. Mereka menggelar pembicaraan dengan para pejabat Suriah untuk mengatasi pemberontakan.

Seorang jurnalis di Hasakeh mengatakan pertempuran masih berlangsung. Sekitar dua pertiga dari kota tersebut dikuasai pasukan Kurdi. Hanya sisanya yang di bawah kendali pasukan pemerintah.

Pasukan rezim dan pasukan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) memiliki musuh bersama dalam melawan kelompok militan IS. Namun, kini mereka saling tembak setelah kelompok Kurdi mengklaim wilayah teritorium mereka. (AFP/*/I-3)