Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KELUARGA korban gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) mengaku tidak akan kendor dalam proses hukum yang masih berjalan hingga kini meski ada wacana pemberian santunan oleh Presiden Joko Widodo.
Kuasa hukum keluarga korban GGAPA Reza Zia Ulhaq menegaskan proses hukum terus berjalan sampai pemerintah, lembaga, industri, dan pihak yang terlibat mengakui dan meminta maaf atas meninggalnya lebih dari 200 anak akibat keracunan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat sirop.
"Santunan, meski telah diberikan atau masih dalam bentuk wacana kepada pihak korban, tidak bisa menggantikan atau meniadakan proses hukum yang sedang berjalan," tegas Reza kepada Media Indonesia, Kamis (28/9).
Baca juga: Presiden Setuju Beri Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan jumlah korban GGAPA keseluruhan dilaporkan mencapai 326 anak, dan 50% di antaranya meninggal dunia. Korban GGAPA ini tersebar di 27 Provinsi dengan kasus tertinggi berada di Provinsi DKI Jakarta.
"Ketidakmampuan negara untuk mengakui dan meminta maaf kepada rakyatnya serta tidak terlibat langsung dalam pemantauan korban dapat berujung pada pelanggaran HAM tersendiri, yaitu gagal menghadirkan keadilan," kata Reza.
Baca juga: Belum Ada Titik Temu Kemenkes dengan Keluarga Korban GGAPA
Hal yang sama juga disampaikan oleh, salah satu keluarga korban Nedy Amardianto yang menekankan bahwa proses hukum di meja hijau masih tetap berlanjut.
"Aku belum bisa kasih komentar. Tapi yang jelas pengadilan tetap jalan. Semoga tanggal 2 Oktober 2023 dengan agenda putusan sela berpihak pada kita dan lanjut ke sidang berikutnya," ungkap Nedy.
Keluarga korban optimistis bahwa ada kesalahan pada industri farmasi. Hal itu dilihat dari rekam medis dan hasil uji lab pasien yang dijadikan bukti. Meski adanya pemberitaan presiden menyetujui pemberian santunan ia mempertanyakan peran kementerian yang masih belum mengakui dan saling lempar tanggung jawab.
"Presiden setuju-setuju saja, kementeriannya yang lempar-lemparan. Kita lihat saja para kementerian sikapnya bagaimana," ujar Nedy.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan jika sudah ada arahan presiden maka akan ditindak lanjuti oleh kementerian terkait.
"Kalau sudah arahan presiden pasti akan ditindaklanjuti kementerian terkait. Pasti ada prosedur kalau penggunaan uang negara," ujar Nadia.
Kemenkes masih menunggu instruksi selanjutnya terkait prosedur pemberian santunan kepada keluarga korban GGAPA.
"Kita ikuti aturan yang ada. Nah kita belum tahu ini apakah ada di Kementerian Sosial atau Kementerian Keuangan," pungkasnya. (Iam/Z-7)
Pemahaman yang baik perlu dibangun pada pasien dan keluarga mengenai cara menjaga kesehatan seutuhnya meski telah menjalani cuci darah seumur hidup.
Produsen farmasi disebut harus ikut bertanggung jawab atas kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
HAMPIR dua tahun kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) mencuat ke publik, pemerintah minta maaf dan memberikan bantuan kepada korban.
PEMERINTAH menyatakan penganggaran untuk korban gagal ginjal akut untuk anak sudah teratasi dan siap untuk disalurkan. Harapannya, pada awal tahun ini, bantuan dapat diberikan
Bareskrim telah menetapkan empat orang tersangka dan lima korporasi dalam kasus gagal ginjal akut pada anak.
SETELAH empat kali sidang pemeriksaan dokumen, akhirnya PN Jakarta Pusat pada Selasa (21/3), memutuskan untuk menerima gugatan puluhan korban gagal ginjal akut anak sebagai class action.
THARIQ Halilintar dan Aaliyah Massaid melangsungkan pernikahan di Hotel Raffles, Jakarta Selatan pada Jumat (26/7). Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Indonesia mengecam dibunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dengan serangan rudal yang ditembakkan drone di kediamannya di Teheran, Iran.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penyelenggaraan sidang kabinet perdana di Istana Kepresidenan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih menunggu kesiapan sarana dan prasarana.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa transformasi digital khususnya di bidang ekonomi dan keuangan adalah hal yang sangat krusial.
Ade Irfan juga menyampaikan bahwa saat ini sejumlah kementerian sudah mengatur jadwal perpindahan ASN ke IKN.
Jokowi telah memenuhi janjinya untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum HUT Ke-79 RI. Kehadiran Presiden Jokowi di IKN sekaligus mengawasi langsung penyelesaian pembangunan IKN.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved