Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Luar Negeri Tiongkok Qin Gang dicopot, Selasa (25/7), setelah menghilang dari muka publik selama sebulan tanpa penjelasan lebih lanjut dari Partai Komunis.
Absennya Qin memicu spekulasi bahwa pria berusia 57 tahun itu, yang dipandang sebagai orang kepercayaan Presiden Xi Jinping, mulai tersingkir atau tengah diselidiki dalam sebuah kasus.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok, sebelumnya, mengatakan masalah kesehatan menjadi alasan pencopotan Qin namun menolak memberi penjelasan lebih lanjut.
Baca juga: Ancaman Perang Dunia III dari Laut China Selatan
Kantor berita Tiongkok Xinhua, Selasa (25/7) malam, mengatakan DPR 'Negeri Tirai Bambu' itu memutuskan untuk mencopot Qin dan menggantinya dengan Wang Yi.
Xinhua tidak menjelaskan alasan pencopotan Qin namun memastikan Xi telah menandatangani perintan presiden untuk hal itu.
Dihujani pertanyaan mengenai Qin, Selasa (25/7), juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menegaskan dirinya tidak bisa memberikan informasi apa pun namun menegaskan aktivitas diplomatik Tiongkok berjalan seperti biasa.
Baca juga: Temui Xi Jinping, Jokowi Harus Tekankan Ini
Tiongkok telah tutup mulut mengenai nasib Qin, yang sudah tidak terlihat di muka publik sejak 25 Juni, ketika di bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko di Beijing.
Absennya Qin di KTT ASEAN di Indonesia, dua pekan kemudian, juga memicu tanda tanya. Kala itu, Tiongkok menyebut masalah kesehatan jadi alasan absennya Qin.
Namun, hal itu tidak meredakan rumor di dunia maya, salah satunya adalah Qin tengah diselidiki terkait skandal hubungan asmaranya dengan seorang pembawa acara televisi. (AFP/Z-1)
Tiongkok merupakan sekutu dan pemasok senjata utama bagi junta Myanmar dan selama ini menolak mengecam kudeta yang terjadi di negara itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved