Pemerintah Masih Matangkan Kerja Sama Operasi di Darat

MENTERI Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pihaknya masih mematangkan perencanaan untuk pengamanan wilayah maritim di Laut Sulu.

"Pengamanan itu kan ada di laut dan di darat. Di laut sudah mulai, baik operasional maupun latihan-latihan. Di darat, baru kita buat perencanaannya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai. Baru kita lakukan latihan di daerah maupun operasionalnya," ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/8).

Ia meminta keluarga para sandera untuk bersabar dan menunggu upaya penyelamatan yang terus dilakukan oleh pemerintah. Ryamizard mengaku tidak mudah untuk melakukan hal ini, tetapi hingga saat ini pun pemerintah tidak pernah berhenti untuk berupaya menyelamatkan para sandera.

"Jelas, kalau khawatir. Mau apalagi? Bersabar. Membebaskan sandera itu tidak gampang. Negara lain, harus (menunggu) tahunan. Kita kan relatif lebih damai dari (tawanan) asing. Kita mudah-mudahan tidak begitu lah, 2-3 bulan lagi mungkin," tandasnya.

Pemerintah bersikeras tidak akan melakukan negosiasi uang tebusan kepada kelompok militansi Abu Sayyaf. Saat ini upaya pembebasan terus diupayakan, terlebih sambung dia, pasukan Filipina telah menewaskan sedikitnya 40 ekstremis Abu Sayyaf.

"Kita tidak boleh begitu (bayar uang tebusan). Apalagi pemerintah, sangat tidak boleh. Biarkan saja ini berproses. Filipina ini tidak main-main lo. Pasukannya belasan ribu untuk mengepung Abu Sayyaf. Ini sesuatu yang baik," pungkasnya. (OL-5)