Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RATUSAN mahasiswa perwakilan dari universitas se-Jabodetabek, menggelar aksi unjuk rasa terkait tragedi Urumqi di kawasan Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Massa yang berasal dari Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) menuntut negara-negara dunia khususnya Indonesia untuk menyeret Tiongkok ke Mahkamah Internasional, terkait tragedi berdarah di Urumqi, Provinsi Xinjiang, Tiongkok, yang terjadi 5 Juli 2009.
Dalam orasinya, mahasiswa mengatakan keadilan bagi korban dan keluarga yang tewas maupun terluka dalam Tragedi Berdarah Urumqi 14 tahun lalu, hingga saat ini belum juga dapat mereka rasakan.
Baca juga: Lagi, Senator AS Kecam Tindakan Tak Manusiawi Tiongkok terhadap Muslim Uighur
Koordinator lapangan AMI, Andi Setya Negara, menuturkan, keadilan bagi korban maupun keluarga mereka belum mereka peroleh karena tidak ada satu pun pelaku maupun aktor intelektual tragedi yang menewaskan ribuan dan melukai ratusan minoritas muslim diadili apalagi dihukum atas perbuatannya.
Aksi Damai Mahasiswa Etnis Minoritas Muslim
Andi memaparkan asal mula tragedi berdarah Urumqi yang berawal dari aksi unjuk rasa damai mahasiswa dan etnis minoritas muslim.
Namun aksi berubah menjadi kekerasan yang dilakukan aparat kemanan Tiongkok yang menewaskan dua pengunjuk rasa.
Korban yang tewas juga difitnah telah melecehkan seorang wanita suku Han (asli Tiongkok) di Shaoguan, Tiongkok.
Baca juga: Tiongkok Dituduh Lakukan 'Sinicization' Terhadap Muslim Uighur dan Hui
“Video detik-detik serangan, penyiksaan hingga tewasnya 2 pria Uighur, diduga sengaja disebar antek Komunis Tiongkok ke media sosial, sehingga memantik gelombang unjuk rasa para mahasiswa dan warga,” kata Andi dalam keterangan, Rabu, (5/7).
Dari foto maupun video yang tersebar di berbagai media sosial, suasana kerusuhan Urumqi mirip dengan Tragedi Berdarah Tiananment 4 Juni 1989.
Militer Beijing juga mengerahkan tank baja dan polisi beserta tentara bersenjata lengkap, saat menghadapi masa unjuk rasa damai.
Otoritas Tiongkok Sebarkan Informasi Berbeda
Sebaliknya, pihak berwenang Tiongkok melaporkan 197 orang (kebanyakan dari warga suku Han) tewas dan 700 orang lainnya terluka dalam kerusuhan tersebut, sehingga memantik aksi balas dendam suku Han.
Baca juga: Penderitaan Muslim Uighur tak Kunjung Berakhir
“Kerusuhan di Urumqi menjadi petaka yang paling mematikan bagi minoritas muslim Uighur dalam beberapa dasawarsa dan berlanjut hingga saat ini,” tutur Andi Setya Negara.
Baca juga: PBB Kembali Prihatin atas Nasib Etnis Uighur
AMI mengaku mendapatkan informasi dari berbagai media yang memuat keterangan ratusan mahasiswa dan warga muslim yang ditangkap lalu dimasukkan ke dalam kamp penahanan yang dibangun otoritas Tiongkok.
“Pilunya lagi, serentetan aksi keji yang menjurus pada upaya genosida terhadap muslim Uighur terus dilakukan Beijing hingga detik ini. Google-in saja jika ingin tau lebih betapa biadabnya China,” jelas Andi. (RO/S-4)
Personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait akan diterjunkan di sekitar Jalan Merdeka Selatan.
Polri menyiapkan 1.598 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat.
PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan penyesuaian layanan di sejumlah rute karena adanya aksi unjuk rasa di sekitar kawasan Patung Kuda, Rabu (17/7).
Sebanyak 1.477 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa dari elemen masyarakat di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (17/7).
Mereka menanyakan kepastian nasib siswa dari keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) yang tesingkir di seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024-2025.
Aksi digelar sebagai bentuk perlawanan terhadap RUU Penyiaran yang diusulkan Komisi Penyiaran Indonesia ke DPR RI
RATUSAN mahasiswa IAIN Kudus, Jawa Tengah, Kamis sore (1/8), lakukan aksi demo menuntut transparansi penentuan grade serta kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.
Ribuan orang turun ke jalan menolak klaim kemenangan Presiden Nicolás Maduro, yang dianggap curang oleh oposisi.
Di Venezuela, pasukan keamanan telah menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa di Caracas yang memprotes hasil pemilihan yang diperdebatkan.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Menteri Negara Bangladesh untuk Informasi dan Penyiaran, Mohammad Arafat, membela penanganan pemerintah terhadap protes massal, meskipun para ahli PBB serukan investigasi.
Demonstran pro-Palestina melakukan protes terhadap kunjungan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan membakar bendera AS dan memasang bendera Palestina di tiang bendera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved