Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JUMLAH orang yang menderita diabetes di seluruh dunia akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 1,3 miliar pada 2050. Ini didorong oleh rasisme struktural dan ketidaksetaraan yang menganga antarnegara. Demikian prediksi penelitian baru pada Jumat (23/6).
Setiap negara di dunia akan melihat peningkatan jumlah pasien dengan penyakit kronis, menurut analisis paling komprehensif dari data global, yang diproyeksikan hingga 2050. Sekitar 529 juta orang diperkirakan hidup dengan diabetes, salah satu dari 10 penyebab utama kematian dan kecacatan.
Angka itu--sekitar 95% di antaranya kasus diabetes tipe 2--akan mencapai 1,3 miliar dalam waktu kurang dari tiga dekade. Ini menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet.
Baca juga: Penjualan Rokok Elektrik AS Melonjak dari 2020 hingga 2022
Indeks massa tubuh yang tinggi--indikasi bahwa orang bisa kelebihan berat badan--dikaitkan dengan lebih dari setengah kematian dan kecacatan akibat diabetes. Faktor lain termasuk diet orang, olahraga, merokok, dan alkohol.
Ilmuwan penelitian utama di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) dan penulis pertama dari salah satu studi tersebut, Liane Ong, mengatakan salah satu faktornya yaitu pola makan telah berubah. "Selama 30 tahun, berbagai negara telah benar-benar bermigrasi dari kebiasaan makanan tradisional--mungkin makan lebih banyak buah dan sayuran, makan sayuran yang lebih sehat--ke makanan yang lebih diproses," katanya kepada AFP.
Baca juga: Kutub Utara Menghangat, Karibu dan Muskoxen Perlambat Hilangnya Keanekaragaman
Penelitian tersebut juga memperkirakan bahwa pada 2045, tiga perempat orang dewasa penderita diabetes akan tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Namun bahkan di negara-negara kaya seperti Amerika Serikat, tingkat diabetes hampir 1,5 kali lebih tinggi di antara minoritas seperti kulit hitam, Hispanik, Asia, atau penduduk asli Amerika, kata suatu studi Lancet terpisah.
Rekan penulis studi, Leonard Egede, dari Medical College of Wisconsin, menyalahkan riam ketidaksetaraan diabetes yang melebar. "Kebijakan rasis seperti segregasi tempat tinggal memengaruhi tempat tinggal orang, akses mereka ke makanan yang cukup dan sehat, serta layanan perawatan kesehatan," katanya dalam pernyataan.
Ong berkata, "Tantangannya yaitu kita tidak benar-benar melihat satu jenis intervensi yang akan memperbaiki segalanya." Sebaliknya, melawan diabetes akan membutuhkan perencanaan jangka panjang, investasi, dan perhatian dari negara-negara di seluruh dunia.
Dalam suatu tajuk rencana, Lancet mengatakan bahwa dunia gagal untuk memahami sifat sosial dari diabetes dan meremehkan skala dan ancaman sebenarnya dari penyakit ini. "Diabetes akan menjadi penyakit yang menentukan abad ini," tambahnya. (AFP/Z-2)
Studi di Denmark menunjukkan orang dewasa yang sering pindah rumah saat kecil berisiko lebih tinggi mengalami depresi, dibandingkan yang tinggal di komunitas yang sama.
KISAH Nabi Musa membelah Laut Merah dalam tradisi religius telah lama menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang.
Dengan kunjungan kapal ini memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan kajian dan pemetaan laut dengan lebih efisien.
Jawaban yang dihasilkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sering kali luput dari deteksi dalam penilaian akademis dan dapat mengungguli respons siswa.
PENELITI Finlandia mengembangkan teknologi yang memungkinkan komputer memahami emosi manusia guna meningkatkan interaksi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Studi baru menyoroti potensi risiko penggunaan rutin suplemen minyak ikan bagi kesehatan kardiovaskular.
Melansir dari situs resmi Universitas Airlangga (UNAIR), satu kaleng minuman bersoda rata-rata mengandung 15-18 sendok teh gula dan lebih dari 240 kalori
Dia menjelaskan gangguan ginjal pada anak-anak berbeda dari gangguan ginjal pada dewasa. Adapun kasus yang sering ditemukan, kata dia, kelainan bawaan.
PP tersebut menyebutkan penentuan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak mempertimbangkan kajian risiko serta standar internasional.
BGEM Actxa memiliki potensi besar dalam evaluasi dan pengendalian metabolisme glukosa noninvasive.
Jadi mesti waspada pada anak-anak yang dia minumnya banyak, kencingnya banyak, laper terus. Apalagi minumnya ingin yang manis terus. Ini gejala diabetes
Buah itu boleh dikonsumsi, tapi kalau berlebihan bisa menyebabkan kadar gula meningkat, karena tidak semuanya digunakan oleh tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved