Puluhan Jurnalis Dibekuk

PEMBERSIHAN yang dilakukan pemerintah Turki terhadap anasir yang dianggap terkait kudeta yang gagal pekan lalu belum juga reda.

Kemarin, rezim setempat mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 47 staf surat kabar Zaman.

Harian yang besar di Turki itu sudah sejak lama diduga terkait dengan ulama Turki Fethullah Gulen yang disebut sebagai tokoh di balik upaya kudeta militer itu.

Seorang pejabat yang menolak disebutkan namanya, kemarin, mengatakan mereka yang bakal ditangkap mencakup jajaran eksekutif dan beberapa staf, termasuk kolumnis surat kabar Zaman.

Di antara mereka yang menjadi target ialah mantan editor-in-chief Abdulhamit Bilici, juga mantan editor-in-chief harian berbahasa Inggris Today's Zaman dan kolumnis Bulent Kenes.

Kenes dituduh menghina Erdogan dalam serangkaian tweet-nya pada akhir tahun lalu.

Beberapa mantan staf koran itu diyakini telah melarikan diri ke luar negeri menyusul pengambilalihan koran itu oleh pemerintah Maret lalu.

Kala itu, Zaman dan media rekanan yang berbahasa Inggris Today's Zaman diambil alih secara paksa dan diarahkan memihak garis kebijakan pemerintah.

Sebelumnya, pemerintah Turki juga telah menahan wartawan kawakan Nazli Ilicak yang dipecat dari koran harian Sabah karena mengkritik menteri yang terlibat korupsi.

"Dia wartawan berpengalaman. Saya tidak percaya bahwa dia memiliki jaringan dengan upaya kudeta ini," kata Olcayto.

Tokoh yang juga ditahan ialah Hanim Busra Erdal, mantan penulis di koran Zaman, juga editor berita Fox TV di Turki, Ercan Gun.

Asosiasi Wartawan Turki pun menyatakan prihatin.

"Hal ini menyedihkan dan tidak dapat diterima," ujar Turgay Olcayto, presiden asosiasi.

PM Italia Matteo Renzi pun urun bicara.

"Negara yang memenjarakan kaum intelektual dan wartawan sama saja dengan memenjarakan masa depan." (AFP/Ths/I-1)