PBB Bantu Pemusnahan Senjata di Libia

DEWAN Keamanan mengizinkan negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu Libia memusnahkan bahan kimia, yang dapat dibuat menjadi senjata beracun dan dikhawatirkan jatuh ke tangan kelompok garis keras.

“Zat kimia pendahulu telah dipindahkan ke penyimpanan sementara di Libia Utara,” kata pemerintah negara itu kepada lembaga pengawas senjata kimia dunia, Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), Sabtu (23/6) lalu.

Pemerintah meminta bantuan negara lain untuk menghancurkan bahan kimia itu di luar Libia. “Libia memiliki sekitar 700 ton zat kimia pendahulu, yang dikenal sebagai senjata kimia tingkat dua,” kata diplomat terkait.

Dalam resolusi rancangan Inggris, 15 negara anggota Dewan Keamanan (DK) PBB menuturkan bahan kimia itu berpeluang digunakan untuk senjata kimia oleh pihak di luar pemerintah hingga mengancam perdamaian dan keamanan dunia.

Kelompok garis keras IS dinilai tengah menyebarkan pengaruh di negara itu karena kisruhnya dunia politik beserta kekosongan keamanan pascamantan penguasa Libia, Muammar Khadafi, dijatuhkan dalam unjuk rasa pada 2011.

Bahkan, kelompok garis keras Ansar al Sharia yang terhubung dengan Al Qaeda dikabarkan ikut memiliki basis di sana.

Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, mengatakan resolusi itu menunjukkan program pengembangan senjata kimia Libia berakhir melalui izin penghancuran bahan ‘prekursor’ itu di negara lain.

DK PBB mengizinkan negara anggota mengambil, menguasai, membawa, memindahkan, dan menghancurkan senjata kimia yang ditandai Direktur Jenderal OPCW guna memastikan penghancuran berjalan aman dan secepat mungkin yang disertai konsultasi dengan pemerintah sah Libia (GNA). (AFP/Ihs/I-1)