Warga Indonesia Diminta Jauhi Lokasi Penembakan Munich

MTVN
23/7/2016 11:49
Warga Indonesia Diminta Jauhi Lokasi Penembakan Munich
(AFP/THOMAS SAINT-CRICQ)

PEMERINTAH Indonesia mengecam penembakan yang terjadi di Munich, Jerman 22 Juli. Pemerintah meminta WNI untuk jauhi lokasi penembakan.

"Informasi dari KBRI Berlin dan KJRI Frankfurt sampai saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Lalu Muhammad Iqbal, dalam keterangan tertulis yang diterimaMetrotvnews.com, Sabtu (23/7)

"KBRI Berlin berkoordinasi dengan KJRI Frankfurt juga telah meminta agar WNI di Munich khususnya yang berada di sekitar lokasi untuk menjauhi lokasi pertokoan tersebut dan terus memastikan keamanan pribadi, menjauhi tempat publik dan tempat lain yang memiliki potensi serangan teror serta mengikuti arahan kemanan dari otoritas setempat," lanjutnya.

Penembakan ini terjadi sekitar pukul 17.50 di Pusat perbelanjaan Olimpiazentrum & Marienplatz. Laporan sementara menyebutkan 9 orang meninggal pada kejadian ini dan seorang pelaku penembakan.

Otoritas Munich menyebutkan bahwa pelaku penembakan hanya satu orang. Sebelumnya mereka mencurigai tiga orang terlibat dalam penembakan tersebut.

Pengamanan di sekitar Jerman pun diperketat usai penembakan. Serta sementara waktu menghentikan layanan transport umum di Munich.

Berdasarkan data Kemlu terdapat sekitar 11.780 WNI di wilayah kerja KJRI Frankfurt, termasuk di dalamnya sekitar 894 orang yang tinggal di kota Munich. Sebagian besar WNI berstatus mahasiswa (248 orang), ibu rumah tangga (165 orang), karyawan (151 orang), serta wiraswasta (9 orang).

Bagi keluarga WNI yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi hotline KBRI Frankfurt nomor telphone: ?+49 162 4129044 atau Hotline Kementerian Luar Negeri di +6281290070027

Polisi Jerman mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan di Munich, adalah warga Jerman keturunan Iran. Pelaku diketahui berusia 18 tahun. Namun belum diketahui motif penembakan.(X-11)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya