Kerusuhan Pecah setelah Seorang Tahanan Tewas di Utara Prancis

MASSA yang mengamuk melemparkan bom minyak ke arah polisi dan menyulut api pada sejumlah mobil di wilayah utara Paris, pada hari kedua kerusuhan terkait kematian tahanan pria muda pada awal pekan ini, kata pejabat.

Sembilan orang ditahan pada malam kedua dalam kekerasan yang melibatkan sekitar 200 warga setempat dengan 180 orang petugas polisi di daerah Val d'Oise, sekitar 40 km arah utara Paris, kata pejabat setempat, Jean-Simon Meradant.

Sekitar 15 mobil dan puluhan tong sampah dibakar oleh massa yang juga melempari bom-bom molotov ke sekolah perawatan dan balai kota, kata Meradant melalui stasiun radio publik, France Info.

Pihak berwenang di Prancis tidak mengaitkan ketegangan itu dengan serangan mematikan di kota pesisir Nice, pekan lalu, yang diakui dilakukan oleh kelompok negara Islam (IS).

Suatu kerusuhan sepekan pernah terjadi di daerah pinggiran Paris pada 2005 ketika seorang remaja tewas kesetrum saat bersembunyi dari kejaran polisi di tempat pembangkit listrik.

Meradant mengatakan kepada France Info bahwa tidak ada yang terluka di kedua belah pihak dalam kejadian bentrok pada malam kedua dan suasana kembali tenang pada Kamis (21/7) pagi.

Protes di Val d'Oise terjadi mulai Selasa (19/7) malam, menurut seorang wakil penuntut, Francois Capin-Dulhoste, setelah seorang pria bertumur 24 tahun tewas setelah ditahan oleh polisi.

Lima orang polisi mengalami luka ringan pada malam pertama terkena luka tembak, katanya.

Capin-Dulhoste mengatakan bahwa pria yang meninggal itu mempunyai gangguan jantung ketika dibawa ke kantor polisi tetapi penyebab kematiannya masih dalam penyelidikan.

Anggota keluarganya mengatakan bahwa polisi memukul pria itu saat mereka menahannya karena ia mencegah penahanan saudara laki-lakinya yang dicurigai melakukan kekerasan dan pemerasan. (OL-5)