Mogok Massal Lumpuhkan Papua Nugini

PEKERJA sektor penerbangan, kelautan, dan angkutan umum di Papua Nugini secara serentak melakukan mogok massal, kemarin.

Aksi itu dilakukan menjelang pemungutan suara untuk mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Peter O'Neill karena berkukuh tidak mundur walau telah dijerat perkara dugaan korupsi.

Mogok berlangsung di tiga kota utama, yakni Port Moresby, Lae, dan Mount Hagen.

Kepala Koalisi Sumber Daya Papua Nugini Martyn Namorong mengungkapkan bidang penerbangan paling parah terkena dampak.

Padahal negara itu sangat mengandalkan angkutan udara karena kontur wilayah yang sebagian besar pegunungan.

"Mogok berdampak besar pada para penumpang pesawat terbang yang akan berpergian ke sejumlah daerah," kataMartyn.

Pengacara hak asasi manusia Moses Murray yang ditunjuk sebagai juru bicara pekerja mengatakan aksi tersebut merupakan protes damai yang dilakukan secara serentak oleh pekerja di sektor penerbangan, kelautan, angkutan umum, dan perbankan.

Akibat mogok massal itu, Papua Nugini lumpuh.

Kondisi negara itu kian runyam pascakerusuhan politik yang terjadi bebe-rapa pekan lalu.

Kegaduhan diprediksi terus berlangsung terutama saat pemungutan suara.

Sebelumnya, mahasiswa yang berunjuk rasa terlibat bentrokan fisik dengan aparat keamanan.

Sekitar 40 orang terluka dan empat di antara mereka tertembak. (Ant/T-2)