Micah Johnson Punya Rencana Serangan Lebih Besar

MICAH Johnson, 25, pelaku penyerangan di Dallas, Amerika Serikat, yang menewaskan lima polisi dan tujuh anggota terluka memiliki rencana serangan yang lebih besar. Johnson mengakui hal itu kepada polisi setempat.

Johnson diketahui melakukan aksi serangan karena jengah dengan penembakan yang dilakukan polisi kepada beberapa warga kulit hitam. Kemarahan itu ia tumpahkan dalam bentuk serangan terhadap anggota polisi kulit putih.

Kepala Kepolisian Dallas David Brown mengatakan, Johnson telah mengaku memiliki rencana yang lebih besar. Brown bercerita kepada CNN, Johnson yang merupakan bekas militer itu telah berlatih dengan bahan peledak.

Brown juga mengatakan, kepolisian setempat tengah berusaha mengungkap makna huruf 'RB' yang ditorehkan Johnson dengan darahnya sendiri di tempat kejadian perkara. Polisi juga mencari petunjuk di jurnal pribadi yang ditemukan di rumah Johnson.

"Sulit untuk mengurainya," kata Brown seperti dikutip dari BBC, Senin (11/7).

Johnson diketahui melakukan serangan sebagai bentuk protes atas kematian beberapa lelaki kulit hitam oleh Polisi. Minggu lalu, dua penembakan terhadap lelaki kulit hitam terjadi di dua kota di Amerika.

Philando Castile ditembak saat seorang polisi memintanya untuk menepi. Castile saat itu mengaku membawa senjata api. Polisi pun memintanya untuk memperlihatkan izin kepemilikan senjata.

Nahas, polisi melepaskan tembakan saat Castile tengah merogoh saku belakang celananya untuk mengambil surat izin kepemilikan senjata. Kekasih Castile sempat merekam kejadian itu dan membagikannya di sosial media.

Castile terlihat terengah dengan baju berlumuran darah. Kekasih Castile yang berada di sebelahnya terus merekam kejadian. "Kau menembakkan empat peluru, pak," kata kekasih Castile dalam video yang beredar.

Selain Castile, penembakan juga menimpa Alton Sterling di Baton Rouge, Louisiana. Sejumlah protes pun dilakukan aktivis kemanusiaan akibat beberapa kejadian ini. Ratusan orang diamankan karena melakukan aksi protes yang bersifat nasional.(X-11)