Petinggi IS Komandoi Serangan Bom Turki

PEJABAT berwenang Turki mengungkapkan tiga tersangka utama eksekutor serangan bersenjata dan bom bunuh diri di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki, ialah warga Rusia, Uzbekistan, dan Kirgizstan.

Aparat keamanan Turki masih terus memburu para tersangka yang terkait dengan serangan yang mengguncang Istanbul tersebut. Mereka menggeledah 16 lokasi di tiga tempat. Sejauh ini, Selasa (28/6), sedikitnya 22 orang telah ditangkap.

Mereka ialah simpatisan atau anggota kelompok radikal Islamic State (IS) yang dipercayai sebagai dalang di balik serangan mematikan tersebut.

Hingga kemarin, seperti dilaporkan kantor berita Anadolu Agency, Kementerian Dalam Negeri Turki mengonfirmasi jumlah korban tewas dalam serangan bom tersebut menjadi 44 orang, termasuk 19 warga asing, dengan lebih dari 200 lainnya luka-luka.

Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala mengatakan polisi telah melancarkan puluhan operasi penggerebekan atau razia di seluruh penjuru Istanbul, Kamis (30/6) pagi, menangkap 22 orang, termasuk empat warga asing.

Pejabat berwenang Turki tidak memberikan perincian lebih lanjut selain soal konfirmasi kewarganegaraan tiga pelaku penyerangan. Mereka juga menolak mengidentifikasi nama-nama pelaku karena perincian investigasi belum dirilis.

Tim forensik kini masih berjuang untuk mengidentifikasi para pengebom dari sisa-sisa petunjuk yang ada dan sangat terbatas.

Senada dengan otoritas Turki, seorang pejabat penting Amerika Serikat (AS) menyebut IS sebagai otak di balik serangan bom bandara Istanbul. Lebih jauh, tiga pelaku mendapat komando atau arahan langsung dari petinggi IS.

Organisator serangan
Michael McCaul, Ketua Komite Dewan Perwakilan Rakyat untuk Keamanan Domestik AS, mengatakan penyusun atau organisator serangan Istanbul ialah seorang teroris terkenal yang menjabat sebagai letnan tertinggi dalam kementerian urusan perang IS.

''Akhmed Chatayev, dari Kaukasus Utara wilayah Rusia, ialah figur yang mengarahkan tiga pelaku bom bunuh diri yang menewaskan 44 orang,'' ujar McCaul.

Sementara itu, media Turki melaporkan seorang pria berjuluk 'Akhmed One-Arm' yang mengorganisasikan serangan itu.

McCaul mengatakan, meski keberadaan Chatayev tidak jelas, pertaliannya dengan kegiatan militan terdokumentasikan dengan baik.

''Dia mungkin musuh nomor satu di wilayah Kaukus Utara, Rusia. Dia melakukan perjalanan ke Suriah pada banyak kesempatan dan menjadi salah satu letnan atas untuk menteri perang bagi operasi ISIS (IS),'' kata dia kepada CNN.

''Kami percaya dia (Shatayev) berkoordinasi dengan tiga pelaku bom bunuh diri di Istanbul untuk melakukan serangan ini selama bulan Ramadan,'' tegas McCaul.

Tahun lalu, Departemen Keuangan AS memasukkan Chatayev ke daftar teroris. Depkeu AS mengatakan Chatayev merencanakan serangan terhadap fasilitas atau kepentingan AS dan Turki. Di sisi lain, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Chatayev membawahkan langsung 130 milisi.

Para pejabat percaya tiga penyerang masuk ke Turki bulan lalu dari Raqqa, kota di Suriah yang menjadi markas kelompok IS. Mereka membawa rompi bunuh diri, bom, dan misi rencana serangan mematikan dari kepemimpinan IS. (AFP/Aljazeera/Hym/I-2)