Fauci Pastikan akan Pensiun di Akhir Masa Jabatan Biden

ANTHONY Fauci, yang memimpin tanggapan Amerika Serikat (AS) terhadap wabah penyakit menular sejak 1980-an, akan pensiun di akhir masa jabatan Presiden Joe Biden. Hal itu dikonfirmasi Fauci, Senin (18/7).

Pria berusia 81 tahun itu mengaku akan mundur dari kabatannya sebagai Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) dan berkarier di bidang lain sebelum Januari 2025.

"Pastinya, Anda tidak bisa bekerja selamanya. Saya ingin melakukan hal lain dalam karier saya meski saya telah berusia lanjut," ujar Fauci, yang juga merupakan penasehat medis Biden.

Fauci menambahkan dirinya tidak berencana menjabat hingga pandemi covid-19 berakhir karena penyakit itu tidak akan hilang dalam waktu dekat.

"Saya rasa kita semua akan hidup bersama dengan penyakit itu," kata Fauci, yang ditunjuk sebagai direktur NIAID pada 1984 dan mengabdi pada tujuh presiden.

Ketika covid-19 pertama kali merebak, Fauci menjadi sumber informasi terpercaya. Pembawaannya yang tenang dan profesional membuat warga AS tenang.

Namun, penjelasan jujur Fauci membuat dia berkonflik dengan mantan Presiden AS Donald Trump, yang kemudian membuat dokter itu menjadi musuh bagi segelintir kelompok sayap kanan.

Fauci kini harus mendapatkan pengawalan ketat setelah keluarganya menjadi sasaran ancaman pembunuhan dan pelecehan.

Meski begitu, Fauci menegaskan tidak dendam terhadap Trump.

"Saya rasa kami memiliki hubungan yang menarik. Dua orang asal New York, yang memiliki opini dan ideologi yang berbeda," ujarnya. (AFP/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Basuki Eka Purnama