Hillary Clinton Tinggal Selangkah Lagi

KANDIDAT calon Presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton tinggal selangkah lagu mencetak sejarah untuk maju sebagai capres dari Demokrat.

Kepastian tersebut akan ditentukan pada primary atau pemilihan pendahuluan di California, Selasa (7/6) waktu setempat.

Primary itu akan bisa menjawab apakah Hillary atau Bernie Sanders yang dinominasikan sebagai capres Demokrat.

Bagi Hillary, memenangi pemilihan di California akan mengunci nominasinya.

Kemenangan tersebut sekaligus akan menjadi langkah yang sangat monumental untuk kembali menduduki Gedung Putih.

Pasalnya, Hillary pernah menjadi ibu negara mendam-pingi suaminya, Bill Clinton, pada 16 tahun lalu.

Namun sebaliknya, apabila gagal meraup kemenangan di California, Hillary akan sulit untuk menyatukan partai.

Apalagi dengan populasi penduduk California yang besar, jika tak sesuai harapan, ia tidak harus mengubur momentum yang baik tersebut.

"Saya percaya bahwa pada pemilihan nanti saya akan memenangi mayoritas delegasi," ucap Hillary dengan penuh kepercayaan kepada CNN saat diwawancari di California.

"Setelah pemilihan di California ini, saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk menyatukan Partai Demokrat dan saya berharap Senator Sanders juga melakukan hal yang sama," papar mantan Menteri Luar Negeri 'Negeri Paman Sam' tersebut.

Berdasarkan perhitungan perolehan delegasi, Clinton akan mendapat nominasi Partai Demokrat.

Sebaliknya, kekalahan Sanders pada primary akan memperkuat tekad Hillary ke konvensi Demokrat bulan depan sebagai capres mereka untuk melawan capres dari Partai Republik.

Sanders telah memproklamasikan bahwa perhitungan yang menunjukkan Hillary bakal memenangi primary di California tidak cukup akurat untuk dilaksanakan konvensi superdelegasi.

Ia juga bertekad memenang primary di Washington pada 14 Juni mendatang.

Meski demikian, Sanders mengakui secara matematika Clinton sudah unggul.

Clinton telah meraih 2.354 delegasi dan hanya butuh 29 delegasi lagi untuk menjadi capres Demokrat. (AFP/Ths/I-3)