Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Bentrokan Baru di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, 42 Orang Terluka

Nur AivanniĀ 
29/4/2022 15:46
Bentrokan Baru di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, 42 Orang Terluka
Muslim Palestina berkumpul di kompleks masjid Al-Aqsa Jerusalem setelah salat Jumat selama bulan suci Ramadan pada 15 April 2022.(AFP)

BULAN Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa bentrokan baru antara warga Palestina dan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem melukai 42 orang.

Kerusuhan itu terjadi pada hari Jumat terakhir di bulan suci Ramadan. Dikatakan Bulan Sabit Merah, tak satu pun dari yang terluka mengalami luka serius. Sebanyak 22 orang, tambahnya, telah dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Perempuan 69 Tahun di Australia Diserang Kanguru

Polisi Israel mengatakan pasukan memasuki kompleks tersebut setelah perusuh melemparkan batu dan kembang api, termasuk ke arah Tembok Barat, situs suci Yahudi di bawah Al-Aqsa.

Menurut pernyataan pihak kepolisian Israel, petugas menggunakan "cara pembubaran kerusuhan" untuk menahan kerusuhan tersebut. Menurut saksi dan wartawan AFP, polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet.

Polisi mengatakan tiga orang telah ditangkap. Dua di antaranya ditangkap karena melempar batu, sementara satu orang lainnya karena menghasut massa.

"Selama satu jam terakhir, lokasi itu sepi dan jemaah (Muslim) memasuki (kompleks) dengan aman," kata polisi. Namun ketegangan tetap tinggi di lokasi di jantung kota tua Yerusalem, bagian dari Yerusalem timur yang dicaplok Israel.

Selama dua minggu terakhir, hampir 300 warga Palestina telah terluka dalam bentrokan di kompleks masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam, sementara bagi orang Yahudi, situs tersebut disebut Temple Mount.

Serangan Israel ke situs tersebut selama Ramadhan telah menimbulkan kekhawatiran global, tetapi negara Yahudi itu bersikeras bahwa pihaknya terpaksa bertindak terhadap operasi dari kelompok Islam Hamas dan Jihad Islam yang berusaha memicu kerusuhan yang meluas di seluruh Yerusalem.

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid telah menekankan bahwa pemerintah berkomitmen pada status quo di kompleks tersebut. Itu berarti patuh pada konvensi lama bahwa hanya orang Islam yang diizinkan untuk berdoa di sana. Sementara, orang Yahudi diizinkan masuk untuk berkunjung saja. (AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya