Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Korban Tewas akibat Topan di Filipina Bertambah Jadi 12 Orang

Atikah Ishmah Winahyu
18/12/2021 07:28
Korban Tewas akibat Topan di Filipina Bertambah Jadi 12 Orang
Warga berkumpul di dekat rumahnya yang hancur akibat badai di Kota Hemani, Filipina.(AFP/Alren BERONIO)

KORBAN tewas akibat topan yang menerjang Filipina bertambah menjadi 12 orang pada Jumat (17/12). Presiden Filipina Rodrigo Duterte khawatir jumlah itu akan meningkat lebih jauh selama pihak berwenang memeriksa kehancuran yang disebabkan oleh salah satu badai tropis terkuat yang melanda negara itu tahun ini.

Duterte mengatakan dia akan mengunjungi daerah tengah dan selatan pada Sabtu (18/12) untuk melihat tingkat kerusakan, ketika pemerintah mencoba mencari tahu berapa banyak yang dapat dikumpulkan untuk tanggap bencana.

Duterte mengatakan pengeluaran untuk covid-19 telah menghabiskan anggaran tahun ini.

Baca juga: Ribuan Orang Mengungsi Saat Topan Terjang Filipina

"Saya tidak begitu khawatir tentang kerusakan struktur," kata Duterte dalam briefing televisi dengan pejabat bencana.

"Ketakutan saya adalah jika banyak orang meninggal. Saya sangat ingin seperti Anda untuk pergi ke sana untuk melihat sendiri," ujarnya kepada Ricardo Jalad, wakil sekretaris di badan bencana.

Jalad mengatakan jumlah korban tewas masih awal dan dia sedang menunggu informasi dari unit provinsi sebelum penilaian kerusakan yang lengkap dapat dilakukan. Sebagian besar kematian yang dilaporkan disebabkan oleh pohon tumbang dan tenggelam.

Topan Rai, dengan kecepatan angin hingga 195 km per jam sebelum mendarat pada Kamis (16/12), membuat lebih dari 300 ribu orang mengungsi, merusak rumah-rumah serta meruntuhkan saluran listrik dan komunikasi, memperumit tanggap bencana.

Rai pada satu titik meningkat menjadi badai kategori 5, klasifikasi tertinggi, tetapi kemudian melemah dan akan keluar dari Filipina pada hari Sabtu. Negara ini mengalami rata-rata 20 topan per tahun.

"Ini diperkirakan tidak menyebabkan kerusakan besar dibandingkan dengan topan dengan kekuatan yang sama sebelumnya," kata asisten sekretaris di Kantor Pertahanan Sipil, Casiano Monilla.

Namun, gubernur provinsi Bohol Arthur Yap meminta bantuan karena banjir menghambat upaya penyelamatan.

"Keluarga terjebak di atap rumah sekarang," katanya kepada radio DZBB.

Topan Rai, yang ke-15 melanda kepulauan itu tahun ini, menyebabkan puluhan penerbangan dibatalkan dan melumpuhkan operasi di beberapa pelabuhan, menyebabkan sekitar 4 ribu orang terdampar. Pihak berwenang juga menunda upaya vaksinasi massal di sebagian besar wilayah. (Straitstimes/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya